Tercatat dalam sehari, 59 warga meninggal dunia akibat terjangkit virus tersebut.
Pada Selasa (24/11/2020), pemerintah Slovenia juga mengumumkan masuknya 1.302 kasus virus corona baru dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut menambah jumlah infeksi menjadi 67.080 kasus dengan total 1.156 kematian.
Slovenia, sebuah negara kecil berpenduduk 2 juta orang itu telah menerapkan kebijakan lockdown ketat.
Baca: Pemerintah Inggris Minta Warga Lakukan Karantina Mandiri Meski Hasil Tes Covid-19 Negatif
Baca: Jelang Persiapan Natal, 16 Wilayah di Jerman Perintahkan Warganya Jalani Karantina Mandiri
Sejumlah aturan yang berkaitan dengan protokol kesehatan juga diterapkan untuk menahan laju infeksi.
Sementara itu kabar terbaru Covid-19 datang dari negara Sri Lanka.
Otoritas kesehatan melaporkan setidaknya ratusan kasus Covid-19 ditemukan di sejumlah penjara yang padat di Sri Lanka.
Adapun 652 kasus infeksi ditemukan di lima penjara di berbagai wilayah dari negara yang terletak di Samudra Hindia itu.
Dari angka tersebut, 609 adalah narapidana dan 43 merupakan petugas penjara.
Seperti diketahui, penjara di Sri Lanka dikenal sebagai lokasi yang padat.
Lebih dari 26.000 narapidana berdesakan di bangunan yang dirancang untuk menampung 10.000 orang.
Baca: Maraknya Pelanggaran Tak Pakai Masker, 2.665 Warga Positif Covid-19 dalam Sehari di Pakistan
Baca: Pembatasan Sosial Baru di Italia: Warga Dilarang Makan di Kafe dan Resto di Wilayah Khusus
Sri Lanka menghadapi momok ganasnya corona sejak bulan lalu, saat dua kluster ditemukan di negara tersebut, yakni di pabrik garmen dan lainnya di pasar ikan.
Total kasus Covid-19 di Sri Lanka mencapai 19.946 infeksi dengan 83 orang meninggal dunia, melansir John Hopkins.
Diberitakan sebelumnya, otoritas China melakukan tes Covid-19 massal di sejumlah wilayah serta menutup sekolah setelah ditemukan tiga kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir.
Adapun petugas melaporkan kasus infeksi berada di dua Provonsi Mongolia Dalam (sebuah wilayah otonomi khusus Republik Rakyat Tiongkok) dan satu lagi di wilayah Shanghai.
Sebuah kota di Mongolia Dalam, yakni Manzhouli akan mulai melakukan tes massal untuk warganya pada Minggu (22/11), sehari setelah kasus ditemukan.
Kota tersebut juga akan menutup sementara bangunan sekolah dan sejumlah tempat umum.