Cerpelai memiliki reputasi sebagai hewan yang pintar, cepat dan penuh tipu daya.
Lonjakan Tajam di Pakistan
Diwartakan sebelumnya, terjadi lonjakan angka kasus infeksi virus corona di Pakistan pada Minggu (22/11).
Kenaikan ini terjadi di tengah maraknya pelanggaran terhadap aturan pemakaian masker dan larangan mengadakan pertemuan publik.
Tercatat dalam sehari, muncul 2.665 kasus baru dengan 59 orang meninggal dunia.
Sementara total kasus di Pakistan mencapai 374.173 infeksi dengan 7 ribuan orang meninggal dunia.
Satu di antara kejadian tidak mentaati aturan pemakaian masker terjadi di timur kota Lahore, Sabtu (21/11).
Baca: Pembatasan Sosial Baru di Italia: Warga Dilarang Makan di Kafe dan Resto di Wilayah Khusus
Baca: Sejumlah Oposisi dan Aktivis Nilai Pemerintah Jepang Lamban atasi Lonjakan Covid-19
Puluhan ribu jemaat menghadiri pemakaman seorang ulama terkemuka. Sedangkan pada Minggu (22/11), sejumlah aliansi partai-partai oposisi mengadakan unjuk rasa di barat laut Kota Peshawar.
Kegiatan tersebut, sebagaimana diwartakan Associated Press, Minggu (22/11), mengabaikan arahan Pusat Komando Nasional, sebuah badan yang ditugaskan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Banyak dari peserta unjuk rasa dan pelayat tidak mematuhi protokol kesehatan seperti, tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan mengadakan pertemuan besar.
Sementara itu, belakangan ini otoritas China melakukan tes Covid-19 massal di sejumlah wilayah serta menutup sekolah setelah ditemukan tiga kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir.
Baca: Cara Mudah Memblokir STNK secara Online agar Tidak Kena Pajak Progresif
Baca: Jumlah Angka Infeksi Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 12 Juta Kasus, Vaksin Siap Disebarkan
Adapun petugas melaporkan kasus infeksi berada di dua Provonsi Mongolia Dalam (sebuah wilayah otonomi khusus Republik Rakyat Tiongkok) dan satu lagi di wilayah Shanghai.
Sebuah kota di Mongolia Dalam, yakni Manzhouli akan mulai melakukan tes massal untuk warganya pada Minggu (22/11), sehari setelah kasus ditemukan.
Kota tersebut juga akan menutup sementara bangunan sekolah dan sejumlah tempat umum.
Otoritas wilayah yang masih berada dalam China tersebut juga mengumumkan kepada warganya agar tidak mengadakan aktivitas pada malam hari.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 22 November 1900: Mobil Mercedes yang Pertama Diuji Coba Perdana
Baca: Bocah 8 Tahun di Nunukan Kalimantan Utara Kebiasaan Mencuri, Tercatat Puluhan Kali dalam 2 Tahun
Sementara itu di Shanghai, satu kasus Covid-19 ditemukan setelah pemerintah daerah melakukan tes massal terhadap 15.416 orang belakangan ini.
Meski Shanghai tidak menutup sekolah, tetapi otoritas setempat membatasi sejumlah fasilitas umum, seperti rumah sakit.
Lebih jauh lagi, Shanghai juga melakukan tes massal untuk warganya yang berada di Distrik Pudong New Area.
Sebagai informasi, China baru saja melakukan tes massal terhadap tiga juta penduduk di utara kota Tianjin.