Bahkan, pihak kepolisian sempat dibuat kewalahan terhadap laporan kasus pencurian yang dilakukan B.
Bagaimana tidak, hampir setiap minggu selalu saja ada laporan masyarakat yang kehilangan akibat ulah B.
"Kita pakai nurani ya, apa yang bisa kita lakukan terhadap anak berusia 8 tahun? Ini fenomena yang butuh solusi bersama, ini bisa dikatakan simalakama karena tidak mungkin kita menahan anak 8 tahun, tapi kalau kita lepaskan dia , paling lama dua hari kemudian ada lagi laporan pencurian masuk dan dia pelakunya,’’ujar Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika, Kamis (19/11/2020).
Tak hanya itu, kenakalan B yang dianggap sudah di luar nalar inipun membuat pihak balai rehabilitasi angkat tangan.
Rupanya, ada kisah memilukan di balik sikap nakal B.
Baca: Benarkah Anak dengan 2 Unyeng-unyeng Punya Sifat Nakal? Inilah 5 Fakta Unyeng-unyeng di Kepala
Dilansir oleh Kompas.com, kasus B sebenarnya telah menyita perhatian sejak akhir tahun 2019.
Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan
Polsek sering mengadakan diskusi tentang kasus B dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA).
Pemerintah Kabupaten Nunukan lantas berusaha merehabilitasi B agar sikapnya bisa berubah menjadi lebih baik.
Baca: Kleptomania
Baca: Disekap dan Dirantai di Dalam Kios, Bocah di Kendari Jadi Korban Anaiaya Tantenya
Akhir Desember 2019, Pemkab Nunukan melalui Dinsos mengirimnya ke Balai Rehabilitasi Sosial di Bambu Apus Jakarta.
Akan tetapi baru 6 bulan berjalan, balai rehabilitasi memulangkannya karena kenakalan B yang dianggap sudah di luar nalar.
Padahal biasanya, enam bulan adalah waktu yang cukup untuk menangani seseorang.
Sekretaris Dinas Sosial Yaksi Belaning Pratiwi mengatakan B selama direhabilitasi memang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
Bahkan di balai rehabilitasi, B malah sempat mencuri sepeda.
"Di Bambu Apus dia malah mencuri sepeda orang, uang pembinanya dia curi dan dia belikan rokok dan dibagi-bagi ke teman teman di sana dan banyak kenakalan lain. Anak-anak nakal yang tadinya sudah mau sembuh di sana kembali berulah dengan adanya B, itulah kemudian dipulangkan," ujar Yaksi, Kamis (19/11/2020) seperti diberitaka Kompas.com.
Baca: Permen Narkoba Beri Efek Halusinasi Beredar di Jawa Tengah, Ternyata Mengandung Ganja Cair
Faktor kelurga pun diduga menjadi alasan di balik kenakalan B.
Sebuah fakta mengejutkan terungkap.