Serpihan batu tersebut saat ini menjadi kolekasi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.
Diketahui, batu tersebut ditemukan Josua di rumahnya pada Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat mengerjakan pesanan peti mati, Josua mengaku mendengar suara gemuruh dari langit dan saat itu kondisinya sangat cerah.
Tiba-tiba ia mendengar suara dentuman keras hingga bagian rumahnya ikut bergetar.
Saat dicek, ia menemukan atap seng rumahnya berlobang dan ada batu yang jatuh.
Saat dipegang, batu tersebut terasa hangat.
Baca: Fenomena Langit Bulan Desember Ini: Hujan Meteor Giminid hingga Gerhana Matahari Cincin
Baca: Puncak Hujan Meteor Perseid Selasa (13/8/2019) Dini Hari, Ini yang Terjadi Jika Meteorit Tabrak Bumi
Selain itu batu yang memiliki berat 2,2 kilogram itu tertanam sekitar 15 sentimeter di dalam tanah.
"Saya menduga kuat batu ini memang benda dari langit yang banyak disebut orang batu meteor. Karena tidak mungkin, ada yang sengaja melempar atau menjatuhkannya dari atas," ujar Josua.
Josua sempat iseng menempelkan magnet ke batu tersebut. Ternyata magnet tersebut menempel kuat di batu yang diduga meteor tersebut.
Setelah kejadian tersebut, Josua mengunggah penemuan tersebut di akun Facebooknya dan mendapat respon dari warganet.
Selain viral dan menjadi perbincanagn warganet, menurut Josua ada warga sekitar yang hendak membeli batu tersebut seharga Rp 1 miliar.
Namun akhirnya batu tersebut dijual Josua kepada Jared dengan berat hanya 1.800 gram.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Diberi Nama, Batu Meteor Milik Josua Diteliti di AS"