- Amankan surat-surat penting atau berharga.
- Amankan harta bergerak (raja kaya dan raja brana).
- Ikuti informasi resmi terkini, perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
- Siapkan tas siaga (pakaian, senter, obat-obatan sederhana, radio, handphone/HT, makanan ringan, minuman) di tempat yang mudah dijangkau.
- Segera mengungsi bila melihat guguran lava pijar/awan panas kecil/suara gemuruh yang menerus.
- BPPTKG juga mengingatkan masyarakat sekitar gunung agar mengikuti informasi resmi dari pos pengamatan merapi terdekat.
Misalnya, melalui radio komunikasi pada frekuensi 165,075 MHz dan website resmi BPPTKG di merapi.bgl.esdm.go.id.
Waspada, tetapi jangan panik
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan, masyarakat agar tetap waspada, tetapi jangan panik.
"Masyarakat tidak perlu panik karena sudah hafal (karakter merapi) masyarakat Sleman khususnya (lereng) Merapi, saya kira sudah paham. Saya mohon yang jauh dari Merapi tidak usah panik."
"Saya juga akan keluarkan surat edaran terkait dengan kondisi saat ini," kata Sultan, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, Ganjar juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengatakan, warga di sekitar Merapi sudah memahami situasinya.
Pemprov Jawa Tengah telah mengirimkan tim BPBD ke lokasi rawan bencana erupsi Merapi, khususnya di Klaten, Boyolali dan Magelang.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antisipasi Erupsi Merapi, Daerah Diminta Siapkan Pengungsian Sesuai Protokol Kesehatan"