Pengrusakan sekolah tersebut didasari karena keluarga merasa SD Taruna Islam berdiri di atas lahan milik mereka.
SD Taruna Islam yang berada di Jalan Melur Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, pun dicoba untuk dirobohkan.
Tak hanya melakukan pengrusakan menggunakan palu, satu keluarga tersebut juga menganiaya penjaga sekolah.
Bahkan guru-guru sempat merekam kejadian itu.
Melalui video itu mereka juga meminta bantuan kepada Kapolri Jenderal Idham Aziz dan Presiden Joko Widodo.
"Kepada Bapak Kapolri, Bapak Presiden, kami mohon dengan sangat untuk membantu menyelesaikan masalah di sekolah kami. Sekolah kami telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan diduga A dan N," ucap salah seorang guru perempuan dalam video itu.
Guru tersebut mengaku sampai ketakutan atas kondisi ini.
Baca: Robohkan Tembok Sekolah hingga Aniaya Penjaga, Satu Keluarga di Pekanbaru Ditangkap Polisi
Baca: Oknum Guru SMA 58 Jakarta Sebarkan Ujaran Berbau SARA, Wakil Kepala Sekolah Ikut Diperiksa
"Tolonglah kami, Pak, bantulah kami menyelesaikan masalah ini. Karena, kami semua sudah sangat ketakutan dengan kondisi ini. Kami memohon sangat kepada bapak untuk membantu kami," imbuhnya.
Tampak dalam video, seorang pria tengah merobohkan tembok dengan martil.
Pelaku juga telah mencoreti sebagian dinding sekolahan dengan tulisan "ilegal" dan "tanah kami".
Pendiri Yayasan Taruna Islam Supriyadi membenarkan video tersebut.
"Iya, guru sengaja memvideokan saat tembok sekolah kami dirobohkan. Biar orang tahu kalau sekolah kami dirusak orang yang tidak bertanggung jawab," kata Supriyadi saat diwawancarai wartawan, Sabtu (7/11/2020).
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, keempat pelaku yang kini sudah ditetapkan tersangka berinisial AL, EK, RY, dan AM.
Para pelaku ternyata masih satu keluarga yang bekerja sama merusak bangunan sekolah.
"Keempat tersangka ini masih satu keluarga. Mereka secara bersama-sama merobohkan bangunan tembok SD Taruna Islam," kata Nandang kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (6/11/2020).
Nandang menjelaskan, para tersangka merobohkan sebagian tembok sekolah dengan menggunakan palu, Sabtu (31/10/2020).
Para pelaku juga menganiaya penjaga sekolah yang melarang tersangka merobohkan tembok.
Baca: Viral Tukang Bangunan Hancurkan Rumah yang Sudah Dibangun, Kesal karena Gaji Tak Dibayarkan
Baca: Preman Datang Hancurkan Rumah Kades Perambahan Baru, Warga Langsung Sembunyi Karena Takut
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah pun melaporkan para pelaku ke Mapolresta Pekanbaru.
Setelah dilakukan penyelidikan, petugas Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap empat tersangka tersebut pada Rabu (4/11/2020) pagi.