Usai menamatkan seluruh pendidikannya, Belva memilih bekerja sebagai konsultan untuk perusahaan ternama, McKinsey & Co.
Di sana, ia menangani beragam klien yang datang dari berbagai bidang usaha seperti minyak dan gas, pendidikan, kesehatan masyarakat, barang konsumsi sampai telekomunikasi.
Tercatat, Belva bekerja selama dua tahun di McKinsey & Co.
Hingga saat dirinya tengah menghadapi tes untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang pascasarjana, Belva sempat kesulitan mencari mencari guru privat online yang sesuai dengan kebutuhannya.
Saat itu, ia juga bersama sahabatnya yang bernama Iman Usman.
Dari pengalaman itu, mereka berdua menyadari betapa sulitnya hal tersebut.
Dari sinilah, keduanya kemudian mendirikan RuangGuru, yang kemudian menjadi sebuah terobosan di Indonesia.
Khususnya di bidang belajar dan mengajar secara digital.
Baca: Sebagai Komitmen Pencegahan Korupsi, KPK Tunggu Laporan LHKPN Staf Khusus Jokowi-Maruf Amin
Baca: Terungkap, Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim Pernah Dilaporkan Kasus Penipuan, Begini Statusnya
Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya.
Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019).
Jokowi menyebut, tujuh staf khusus barunya ini berasal dari kalangan milenial.
Ia berharap bisa mendapat masukan-masukan segar dari para pembantu barunya ini.
Tujuh nama yang didapuk sebagai Staf Khusus Presiden tersebut didominasi oleh anak muda.
Selain Bleva, ada pula Putri Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise), Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua, dapet beasiswa kuliah di Oxford) juga Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke).
CEO dan Founder Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi.
Hal tersebut diumumkan melalui unggahan Instagramnya pada Selasa (21/4/2020) malam.
Dalam unggahannya, Belva menuliskan bahwa ia telah melayangkan surat pengunduran diri sejak 15 April 2020.