Saksi mata mengatakan perempuan bernama Simone Barreto Silva ini berhasil kabur dari pelaku dengan sejumlah luka tusukan.
Sebelum ajalnya tiba, perempuan berusia 44 tahun ini berkata: "Katakan ke anak-anakku, aku sayang mereka".
Kalimat tersebut ditujukan kepada paramedis yang bergegas di tempat kejadian saat baru akan menyelamatkan dirinya yang berlumuran darah.
Ia adalah satu dari tiga korban tewas teror di Gereja Basilika Notre Dame di Nice, Prancis, Kamis (29/10).
Baca: Tak Kuasa Menahan Tangis, Keluarga Pelaku Teror di Gereja Notre Dame Nice Prancis Angkat Bicara
Baca: Kepolisian Ungkap Cara Pelaku Pembantaian di Nice Bisa Masuk Prancis
Simone Barreto Silva telah tinggal di Prancis selama 30 tahun dan memiliki tiga orang anak.
Tidak diketahui siapa pasangannya, dalam profil Facebooknya yang TribunnewsWiki.com lihat melalui Daily Mail, Jumat (30/10/2020).
Tiga orang anaknya adalah dua laki-laki dan satu perempuan.
Laporan Konsulat Brazil di Paris, Kamis (29/10/2020) ini menyebut wanita ini ditikam oleh pelaku yang merupakan imigran asal Tunisia.
Baca: Kepolisian Ungkap Cara Pelaku Pembantaian di Nice Bisa Masuk Prancis
Baca: Terungkap Inilah Wajah Pelaku Teror Gereja Prancis, Pembantai Sadis 3 Orang Korban Tewas
Pelaku bernama Brahim Aoussaoui juga membunuh 2 korban lainnya, yakni Vincent Loques dan seorang wanita tua dengan cara sadis.
Kepolisian Prancis mengumumkan ketiga korban tewas dalam serangan teror di Notre-Dame Basilica, Nice, Prancis.
Saat ditemukan, leher wanita ini dalam keadaan tergorok hampir putus.
Ini juga dilaporkan oleh Wali Kota Nice, Christian Estrosi yang menyebut perempuan ini 'secara kasat mata-terpenggal'
Korban kedua, adalah seorang laki-laki bernama Vincent Loques. Berusia 54 tahun.
Baca: Update Terbaru Serangan Teror di Nice Prancis: 3 Orang Tewas
Baca: BREAKING NEWS - Serangan Teroris di Dekat Gereja di Nice Prancis, Pelaku Bersenjata Pisau
Laki-laki ini dilaporkan juga sedang berada di dalam Basilika Notre-Dame de Nice.
Korban ini adalah seorang koster yang berada di dalam gereja untuk mempersiapkan acara Misa.
Ia ditemukan dalam keadaan leher tergorok.