Beberapa warga Korea Utara dilaporkan percaya bahwa Ri, sebagai ibu Ju-ae, secara alami akan mengelola aktivitas terkait pendidikan putrinya, termasuk aktivitas yang berfokus pada perannya sebagai putri pemimpin negara.
Selama kunjungan ke Korea Utara pada September 2013, pensiunan pemain bola basket Amerika Dennis Rodman mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menggendong bayi itu dan dia dipanggil Ju-ae.
Teori lain yang beredar di Korea Selatan adalah bahwa hilangnya Ri disebabkan pandemi virus corona.
Dalam perkembangan lain, Kim Jong-un dilaporkan telah memerintahkan warga Korea Utara untuk tinggal di dalam rumah karena khawatir debu dari China dapat menyebarkan virus korona yang mematikan.
Kim Jong-un terus mengklaim bahwa negara tersebut belum memiliki kasus Covid-19 meskipun pandemi global sedang berlangsung.
Baca: Pasukannya Tembak dan Bakar Tubuh Pejabat Korsel, Kim Jong Un Kirim Surat Permintaan Maaf
Pada hari Rabu (21/10/2020), media pemerintah Korea Utara menyiarkan segmen cuaca khusus yang memperingatkan debu yang menyapu seluruh negeri pada hari Kamis.
Keesokan paginya, Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang menyatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan kepada misi diplomatik dan organisasi internasional lainnya bahwa Korea Utara sangat merekomendasikan mereka tetap di dalam dan menutup rapat semua jendela sepanjang hari.
"Seperti yang diberitahukan kepada kami, tindakan ini dilakukan karena Covid-19 dapat masuk ke wilayah Korea Utara bersama dengan partikel 'debu kuning'," tulis kedutaan, dikutip Daily Star Online, Kamis (22/10/2020).
Baca: Geger Gambar Kim Jong Un ada di Kertas Rusak, Korea Utara Buru Pelaku dan Siapkan Hukuman Berat
Kedutaan juga mengklaim bahwa peringatan serupa diberikan kepada konsulat Rusia di Chongjin serta pekerja di RasonConTrans, Perusahaan Patungan Rusia-DPRK di Rason.
NK News melaporkan bahwa hampir tidak ada warga yang terlihat di jalan-jalan Pyongyang pada hari Kamis.
Media ini mengklaim telah diberitahu oleh sumber di Korea Utara bahwa segelintir orang yang pergi keluar mengenakan jas hujan, meskipun tidak ada curah hujan hari itu.
Pekerja di lokasi konstruksi di seluruh negeri juga dilarang bekerja di luar ruangan pada hari Kamis, menurut Televisi Berita Pusat Korea.
Baca: Kim Jong Un Kembalikan Ribuan Pasokan Masker dari China, Ternyata Diproduksi Korea Selatan
Pada Kamis pagi, surat kabar Rodong Sinmun yang dikelola negara menekankan bahwa pekerja karantina anti-epidemi di seluruh negeri harus dengan jelas mengenali bahaya virus ganas yang memasuki Korea Utara melalui debu kuning.
Artikel tersebut mengklaim bahwa penelitian di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa Covid-19 dapat ditularkan melalui udara, sehingga Korea Utara harus menangani aliran debu kuning yang masuk dengan serius.
(tribunnewswiki.com/hr)