Rawan Jadi Korban Penjambretan, Ini Tips Agar Pesepeda Tetap Aman Berolahraga

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Pesepeda --- Pengendara sepeda melewati sekelompok polisi dan tentara yang berpatroli di area Docklands Melbourne pada 2 Agustus 2020, setelah pengumuman pembatasan baru untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19. Australia pada 2 Agustus memperkenalkan langkah-langkah baru untuk mengendalikan penyebaran wabah koronavirus di kota terbesar kedua, termasuk jam malam semalam dan larangan pernikahan untuk pertama kalinya selama pandemi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengguna sepeda kini menjadi sasaran aksi penjambretan.

Selama Oktober 2020, tercatat sudah lima pesepeda yang menjadi korban.

Jumlah tersebut hanya yang viral di media sosial.

Pesepeda tak bisa berkutik lantaran pelaku biasanya menggunakan senjata tajam.

Diberitakan Kompas.com, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto menjelaskan, umumnya pelaku mengincar korban dengan cara mengikutinya.

Pelaku kemudian mengambil paksa barang berharga yang dibawa korban ketika ada kesempatan.

Chriswanto, pesepeda dari Komunitas Brompton Owners Group Kelapa Gading & Sekitarnya, mengatakan, dahulu tindak kriminalitas terhadap pesepeda hanya terjadi di jalanan yang sepi.

Baca: Penjambretan di Menteng Jakarta Pusat, Pelaku Bawa Kabur Iphone 11 Pro Milik Pesepeda

ILUSTRASI - Sebanyak 120 mahasiswa asing UGM mengikuti masa orientasi kampus dengan cara berkeliling menggunakan sepeda, beberapa tahun silam. Masa orientasi mahasiswa baru tahun ini dilakukan secara online. (Tribun Jogja/M Resya Firmansyah)

Namun, kini para pelaku semakin berani untuk beraksi di jalan-jalan protokol.

Bahkan mayoritas terjadi pada pagi hari saat pesepeda sedang berangkat kerja atau berolahraga.

Untuk itu, Chriswanto membagikan sejumlah tips aman bagi pesepeda.

Pertama, para pesepeda diimbau agar tidak meletakkan benda berharga di tempat yang mudah dijangkau oleh penjambret, seperti di area stang atau kantong belakang jersey.

Pelaku mudah merampas barang korban kemudian kabur.

Baca: Galang Dana Rp 114 Juta Bantu Yayasan Kanker, Pria Ini Naik Sepeda Mini Anaknya Sejauh 354 Km

"Kami mengimbau pesepeda agar tidak meletakkan benda berharga di tempat yang mudah dijangkau penjambret seperti di area stang atau kantong belakang jersey pesepeda," tutur Chriswanto kepada Kompas.com, Kamis (22/10/2020).

Kedua, jika pesepeda terpaksa bersepeda sendirian, maka hindari jalanan yang sepi dan gelap.

Para pesepeda juga diminta tidak menunjukkan gawai maupun benda berharga lainnya.

Baca: Simak Tips Merawat Sepeda Motor Saat Musim Hujan

ILUSTRASI - Batam Bersepeda diprotes warga karena digelar hari Senin, sebabkan macet hingga siswa telat sekolah dan karyawan dipotong gaji. (TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGROHO)

Apabila sedang bersepeda bersama, pastikan jarak antara satu pesepeda dengan lain berdekatan.

Pasalnya, pelaku biasanya mengincar pesepeda yang lepas dari pleton atau mereka yang bersepeda sendirian. Chriswanto menekankan agar pesepeda mengenakan helm demi keamanan.

"Helm dalam bersepeda adalah mutlak, bila terjadi perampasan, seringkali pesepeda akan terjatuh dan rawan terjadi benturan di kepala," ucap dia.

Sementara itu, Ketua Komunitas Bike to Work Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengatakan, pilihan waktu saat bersepeda juga penting diperhatikan.

Apabila pesepeda biasa bersepeda harian seperti bekerja, disarankan mencari teman gowes yang searah.

Baca: Viral JPO Ratu Plaza Digunakan untuk Bersepeda, Petugas: Sepeda Ditenteng Bukan Dipakai

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer