Dia telah menyiapkan paket berlangganan senilai 600 baht atau sekitar Rp 300.000 (kurs Rp 500/baht) bagi pengguna online untuk bergabung dengan grupnya melihat video dan foto tersebut.
Siapapun yang ditambahkan ke grup dapat melihat foto-foto korban pemerkosaan.
Polisi mengatakan Natthaphat berulang kali memaksa korban untuk berpartisipasi dalam pesta seks di provinsi Phichit, Phetchabun dan Phitsanulok.
Tersangka ditangkap di provinsi Phichit, dan rumahnya di Phitsanulok juga digeledah untuk mendapatkan lebih banyak bukti.
Pada saat penangkapannya, Natthaphat ternyata menjadi murid pemula di sebuah kuil di Phichit.
Dia sengaja pergi ke biara untuk menghindari kejahatannya.
Saat ini, Natthaphat didakwa melakukan pemerkosaan, layanan seksual, dan pelanggaran Computer Crime Act.
Selain itu, ia juga dapat menghadapi dakwaan perdagangan manusia.
Kisah lainnya masih berkaitan dengan seks online, seorang siswa menyewa seorang gadis untuk menjadi pacar sewaan.
Sang siswa yang baru berusia 18 tahun mengontak layanan yang memang ada menyediakan pacar sewaan.
Syarat pacar sewaan ini hanya sebatas berpelukan dan berpegangan tangan.
Lebih dari itu dilarang.
Media lokal memberitakan bahwa kejadian tersebut terjadi di Kota Taipei, Taiwan.
Pada Juli 2019, siswa bermarga Chen ingin menyewa seorang pacar untuk mencoba merasakan berpacaran.
Melalui perangkat lunak komunikasi LINE ponsel, Chen menghubungi agen perantara dan diperkenalkan dengan seorang gadis bermarga Quo.
Baca: Viral Video Mesum Mahasiswi Kupang Beredar Medsos, Lupa Matikan Aplikasi Daring saat Kuliah Online
Melalui gambar yang diberikan oleh perusahaan perantara, Chen menyadari bahwa gadis ini cantik, tubuh yang menawan, dan pakaian yang trendi, sangat sesuai dengan kriterianya.
Tanpa berpikir panjang, Chen setuju menyewa Quo sebagai pacarnya.
Menurut kontrak yang dibuat oleh kedua belah pihak, Quo akan berpura-pura menjadi pacar Chen dalam waktu 3 jam dengan harga 7.200 yuan atau sekitar Rp 15,84 juta (kurs Rp 2.200/yuan).
Namun, untuk memastikan keselamatan gadis tersebut, kontrak juga menyatakan bahwa Chen hanya diperbolehkan untuk berpegangan tangan, memeluk, menyentuh kepalanya.