Polri Ungkap 9 Hasutan di Grup WA KAMI Medan, Skenario seperti Perisitwa 98, Wajib Bawa Bom Molotov

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Kerusuhan Demo Cipta Kerja --- Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mabes Polri mebeberkan isi percakapan para petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Medan di grup WA.

Dalam percakpaan tersebut, para petinggi KAMI ingin membuat rusuh Medan dan seluruh Indonesia.

Ajakan kerusuhan itu dilakukan di tengah demo buruh dan mahasiswa yang menolak Omnibus Law, seperti diberitakan Tribunnews.com, Jumat (16/10/2020).

Kini polisi sudah mengamankan admin grup bernama 'KAMI Medan' itu.

Dalam kurun waktu 9-12 Oktober, sudah ada empat orang yang ditangkap di Medan, yaitu KA, JG, NZ, WRP.

KA atau Khairi Amri merupakan Ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Medan. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut KA sebagai admin grup tersebut.

“Yang dimasukkan ke WAG ini ada foto kantor DPR RI dimasukkan di WAG, kemudian tulisannya, ‘Dijamin komplit, kantor, sarang maling dan setan’, ada di sana tulisannya,” ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2020).

Adapun 9 hasutan yang terdapat di dalam percakapan grup WA KAMI Medan itu adalah :

1. ‘Dijamin komplit, kantor, sarang maling dan setan’

ILUSTRASI - Mahasiswa dari berbagai Universitas di Banda Aceh dan sekitarnya berunjuk rasa di depan kantor DPR Aceh, Kamis (8/10/2020). Aksi ratusan mahasiswa tersebut menuntut dicabutnya pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai merugikan masyarakat kecil. (SERAMBI/HENDRI)

Baca: Akui Belum Baca Detail UU Cipta Kerja, Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin: Saya Hanya Cek Random

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut KA sebagai admin grup tersebut.

“Yang dimasukkan ke WAG ini ada foto kantor DPR RI dimasukkan di WAG, kemudian tulisannya, ‘Dijamin komplit, kantor, sarang maling dan setan’, ada di sana tulisannya,” ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

2. 'Mengumpulkan saksi untuk melempari DPR dan melempari polisi'

Kemudian, KA, menurut polisi, juga menulis “Mengumpulkan saksi untuk melempari DPR dan melempari polisi” serta “Kalian jangan takut dan jangan mundur” di grup tersebut.

3. 'Skenario kerusuhan seperti 1998'

"Tersangka JG ini dalam whatsapp grup tadi menulis batu kena satu orang, bom molotov membakar 10 orang dan bensin berceceran. Kemudian buat skenario seperti 1998. Kemudian penjarahan toko China dan rumah-rumahnya, lalu preman diikutkan untuk menjarah," ujar Argo membaca percakapan JG di grup Whatsapp tersebut.

Menurut Argo, kata-kata itu yang menjadi bukti penangkapan terhadap JG.

Saat digeledah, rumah JG juga diketahui ditemukan molotov hingga pylox.

ILUSTRASI - Ratusan massa yang mengatasnamakan Barisan Rakyat Bergerak (Bar-Bar) dari sejumlah organisasi berunjuk rasa dengan blokade Truk Kontainer di batas Kota Makassar-Kabupaten Gowa, Kamis (8/10/2020) sore. (Tribun Timur / Muslimin Emba)

Baca: Pengacara Hotman Paris Hutapea: UU Cipta Kerja Berita Bagus Untuk Buruh dan Pekerja

4. 'Penjarahan toko China dan rumah-rumahnya'

5. ‘Preman diikutkan untuk menjarah’

6. “Batu kena satu orang, bom molotov bisa kebakar 10 orang dan bensin bisa berjajaran”

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer