Massa yang mengaku tergabung dalam perwakilan mahasiswa BEM SI itu tiba pada Jumat siang pukul 13.30 WIB.
Setidaknya ada 50 massa yang ikut terjun dalam aksi tersebut melakukan konvoi dan tertahan hanya sampai Patung Kuda Arjuna Wiwaha saja.
Para mahasiswa itu terhalangi pagar kawat sehingga tidak dapat mendekat ke Istana Negara.
"Ternyata Istana sangat jauh kawan-kawan. Kita sebagai rakyatnya saja dilarang mendekat," ujar orator aksi saat jalannya menuju Istana Negara terhambat.
Mayoritas mahasiswa yang aksi terlihat memakai almamater berwarna hijau.
Baca: Akui Belum Baca Detail UU Cipta Kerja, Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin: Saya Hanya Cek Random
Ketika tiba, mereka membentuk lingkaran di samping Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Polisi tanpa senjata pun berjaga di depan pagar kawat sesaat mahasiswa mulai memasuki kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Pantauan Wartakotalive.com Jalan Medan Merdeka Barat sudah ditutup hingga Jalan Majapahit sejak pukul 12.30 WIB.
Sejumlah mobil dan motor Brimob sudah berjaga di Jalan Medan Merdeka Barat.
Pun dengan aparat TNI berjaga di sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat.
Diketahui sebelumnya mahasiswa dari BEM SI berencana gelar unjuk rasa Jumat (16/10/2020).
Aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan UU Omnibus Law yang baru saja disahkan oleh pemerintah dan DPR RI.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menutup seluruh akses jalan untuk menuju kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).
Hal tersebut untuk mengantisipasi kedatangan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang berdemo menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
"Hari ini pukul 15.00 WIB, seluruh arus istana yang menuju Istana sudah ditutup. Baik yang dari arah Patung Kuda, Harmoni, semuanya sudah ditutup," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Jumat.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menutup seluruh akses jalan untuk menuju kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).
Sambodo menjelaskan, penutupan jalan tersebut dilakukan dengan menggunakan kawat berduri dan beton untuk mengantisipasi kedatangan massa yang ingin unjuk rasa.
"Karena sekarang sudah kawat barrier sudah direntangkan, maka lalu lintas sudah ditutup total," katanya.
Adapun untuk petugas kepolisian lalu lintas yang menjaga berjumlah sekitar 500 personel untuk mengatur arus kendaraan di tengah adanya unjuk rasa.