Bahkan Presiden ke-45 AS itu bersumpah, China harus membayar akibatnya.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah video yang ia unggah ke akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, Kamis (8/10/2020).
Awalnya ia berbicara tentang obat-obat untuk pasien Covid-19, seperti diberitakan SCMP.
"Saya ingin memberikan kepada Anda apa yang saya dapatkan dan saya akan membuatnya gratis," kata Trump.
Kemudian Trump mulai menyalahkan China sebagai penyebab pandemi.
"Ini bukan salahmu, itu adalah kesalahan China, dan China akan membayar harga yang besar (untuk) apa yang telah mereka lakukan terhadap negara ini."
"China akan membayar harga yang mahal, apa yang telah mereka lakukan pada dunia. Ini adalah kesalahan China."
Baca: Taiwan Berharap Donald Trump Segera Sembuh agar Bisa Terus Melawan Kekejaman Komunis China
Kendati tengah menjalani perawatan karena terinfeksi virus corona, Trump merasa dirinya dalam keadaan baik.
Bahkan istri Melania Trump itu menganggap apa yang ia alami sebagai berkah dari Tuhan.
“Saya merasa, seperti, sempurna, jadi saya pikir ini adalah berkah dari Tuhan yang saya tangkap,” katanya.
Trump menerima antibodi sebelum dia dirawat di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed minggu lalu, ketika dia mengalami demam dan gejala lain yang terkait dengan infeksi Covid-19.
Baca: Donald Trump Jr
Selama tiga hari di fasilitas tersebut, Trump juga diberi beberapa dosis obat antivirus, yakni Remdesivir dan steroid deksametason.
Kedua obat itu biasanya digunakan untuk mengobati peradangan pada orang yang memiliki kasus Covid-19 parah.
Presiden berjanji akan mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk mengeluarkan otorisasi penggunaan obat kepada pasien Covid-19.
Tak Sudi Ikuti Debat Virtual Lawan Joe Biden
Baca: Terpapar Covid-19, Donald Trump Nekat Sapa Pendukungnya di Luar RS, Dapat Kritik Tajam dari Dokter
Diberitakan sebelumnya, Donald Trump menolak mengikuti debat capres virtual melawan Joe Biden.
Hal itu dikatakan oleh Komisi Debat Presiden, pada Kamis (8/10/2020), seperti diberitakan Tribunnews.
Trump menegaskan tak akan berpartisipasi dalam debat, beberapa menit setelah Komisi Debat mengumumkan kemungkinan akan menyelenggarakan debat secara virtual.
Padahal gelaran virtual itu terpaksa dilakukan lantaran Trump tengah positif Covid-19.