HEBOH Pengantin Pria Ditelanjangi, Dikunci dalam Sangkar, Dilempari Telur, dan Disiram Cat

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengantin pria ditelanjangi lalu dikurung dalam kandang besi, setelah itu dilempari telur dan disiram cat. Ulah ini sudah dianggap keterlaluan dan membuat marah banyak orang.

Dalam video yang beredar, tampak pasangan pengantin yang berasal dari Desa Tambalalung, Kalimantan Tengah, itu sedang bersanding di atas pelaminan.

Baik pengantin lelaki maupun wanita yang mengenakan busana adat pengantin semula hendak berdiri untuk melakukan pemotretan di atas pelaminan.

Baru saja berdiri, pengantin wanita langsung terjatuh dan kemudian pingsan.

Selanjutnya, video tersebut menampilkan kondisi pengantin wanita yang menangis merintih dalam kondisi mata terpejam.

Didampingi oleh pengantin pria dan orang lainnya, si mempelai wanita berbalut busana adat warna kuning itu terus mengerang seolah merasakan kesakitan.

Ia bahkan berkali-kali memanggil ibunya, sementara di sisi mempelai wanita itu terlihat warga lain berusaha mengobati si wanita.

Diduga kekurangan syarat tradisi

Disebutkan, pengantin wanita tersebut kesurupan akibat kekurangan bumbu-bumbu yang menjadi tradisi di daerah mereka.

Dilansir dari Serambinews.com, penggunggah video bernama Ongky Hidayat membenarkan informasi bahwa peristiwa itu terjadi karena kekurangan syarat tradisi.

Disampaikan Ongky, peristiwa yang direkam olehnya itu terjadi pada saat acara resepsi pernikahan yang berlangsung di kediaman mempelai wanita.

"Terjadi saat acara resepsi, akad nikah hari Jum'at (11/9/2020)," kata Ongky, Senin (14/9/2020).

Seorang pengantin wanita di Desa Tambalalung Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah mendadak pingsan dan alami kesurupan di tengah acara resepsi pernikahan pada hari Minggu (13/9/2020).

Ongky yang hadir sebagai keluarga, yakni sepupu dari mempelai pria mengaku merupakan penduduk asli Kabupaten Kapuas.

"Mempelai laki-laki orang Palangkaraya, sedangkan saya penduduk kabupaten asli dimana hajatan tersebut diselenggarakan," tutur Ongky.

Tradisi Pinduduk

Ongky memaparkan, di daerah asalnya terdapat sebuah tradisi yang oleh masyarakat sekitar dinamai dengan Pinduduk.

Oleh masyarakat di daerahnya, pinduduk dipercaya secara turun-temurun sebagai pelindung bagi pasangan pengantin dari serangan makhluk halus.

Hal itu, lanjutnya, menjadi syarat bagi pasangan pengantin di daerah tersebut sebelum mereka mengenakan pakaian adat dan bersanding di pelaminan.

"Pinduduk itu dipercaya oleh masyarakat dari turun temurun sebagai pelindung mempelai pengantin dari gangguan makhluk halus saat kedua mempelai bersanding dipelaminan," tambahnya.

Biasanya Tradisi Pinduduk dilaksanakan sebelum acara resepsi pernikahan.

Tapi itu tergantung dari masing-masing masyarakat.

Baca: Seekor Monyet Pencopet Obrak-abrik Isi Tas Calon Pengantin, Awalnya hanya Ambil Permen

Baca: Sepasang Pengantin Positif Covid-19 seusai Gelar Resepsi Pernikahan, 16 Kontak Harus Jalani SWAB

Halaman
1234


Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer