ASI mungkin dapat mencegah atau bahkan menyembuhkan virus corona, sebuah studi baru yang mengubah permainan.
Para ilmuwan di Beijing telah menguji efek ASI pada sel yang terpapar virus SARS-CoV-2, mulai dari sel ginjal hewan hingga paru-paru dan sel usus manusia.
Hasil penelitian menunjukkan ASI mampu memblokir lampiran virus, masuk dan bahkan replikasi virus setelah masuk.
Tim, yang dipimpin oleh Profesor Yigang Tong dari Universitas Teknologi Kimia China, menulis dalam dua makalah non-peer-review yang diposting di biorxiv.org, minggu lalu, dikutip Daily Star Online, akhir September 2020.
Penemuan ini bahkan lebih mencengangkan karena menyusui sebelumnya dianggap meningkatkan risiko penularan virus.
Di Wuhan, episentrum awal Covid-19, bayi yang baru lahir dipisahkan dari ibunya yang dinyatakan positif.
Baca: Orangtua Harus Waspada, Studi Tunjukkan Gejala Covid-19 pada Anak Berbeda dengan Orang Dewasa
Mereka diberi makan secara eksklusif dengan formula dalam upaya untuk mencegah mereka tertular virus melalui susu.
Teori ini tidak terbatas pada China.
Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) juga mengatakan bayi yang disusui oleh ibu yang dicurigai atau dipastikan mengidap Covid-19 juga harus dipandang sebagai pembawa "tersangka".
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa para ibu harus tetap menyusui meski tertular virus corona.
Baca: Virus Corona Terus Bermutasi dan Diduga Semakin Mudah Menular, Vaksin Mungkin Harus Disesuaikan
Pada bulan Juni, WHO melacak 46 wanita dengan Covid-19 dari beberapa negara berbeda saat mereka menyusui anak mereka.
Meski gen virus ditemukan dalam ASI tiga ibu, tidak ada bukti infeksi pada bayi.
Satu anak dinyatakan positif virus corona, tetapi tertular melalui cara lain dan bukan karena diberi ASI.
Studi baru tersebut tampaknya mendukung teori bahwa menyusui tidak hanya aman, tetapi bahkan dapat melawan virus corona.
Prof Tong dan rekan-rekannya mencampurkan beberapa sel kesehatan dalam ASI manusia, kemudian membilas susu tersebut dan memaparkan sel tersebut ke virus.
Mereka mengamati hampir tidak ada pengikatan atau masuknya virus ke dalam sel, dan bahwa susu telah menghentikan replikasi virus dalam sel yang sudah terinfeksi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa ASI, yang telah diketahui dapat menekan bakteri dan virus seperti HIV, mungkin memiliki kekuatan untuk menghambat penularan SARS-CoV-2.
Mereka menduga virus itu dihambat oleh whey, yang mengandung beberapa protein berbeda.
Studi tersebut menemukan bahwa sementara air dadih sapi dan kambing dapat menekan strain virus hidup sekitar 70%, air dadih manusia memiliki tingkat penekanan hampir 100%.