Evaluasi 7 Bulan Penanganan Covid-19, Jokowi: Tak Perlu Sok-sokan Lockdown

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo meninjau progres penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Presiden mengunjungi Kantor Gugus Tugas Nasional Covid-19 yang berada di BNPB guna memantau penanganan COVID-19 pada masa new normal.

Politisi PDI-P itu mengatakan dalam video IGTV bertajuk PANDEMI: FAKTA DAN DATA, BUKAN KIRA-KIRA yang diunggah pada Sabtu, (3/10/2020).

Dalam video tersebut Jokowi menilai penerapan lockdown di beberapa provinsi maupun kota kurang efektif.

Jokowi menurutkan strategi pemerintah dalam menangani pandemi adalah mencari titik keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kesehatan masyarakat.

“Strategi pemerintah sejak awal adalah mencari titik keseimbangan.

Saya tegaskan kembali kesehatan publik, kesehatan masyarakat tetap nomor satu. Tetap yang utamakan,” kata Jokowi dalam video tersebut.

Baca: Bupati Murao Jambi Positif Covid-19 Setelah Kontak Erat dengan ASN

Baca: Gelar Hajatan saat Pandemi, Kasat Intel Polres Serdang yang Baru Naik Pangkat, Dicopot Jabatannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Dok.Kementerian Luar Negeri)

Dia menegaskan bahwa mengutamakan kesehatan tidak boleh semata-mata mengabaikan kepentingan ekonomi.

“Tetapi memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi.

Karena bila kita mengorbankan ekonomi sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang. Ini bukan opsi yang bisa kita ambil,” ucapnya.

Jokowi juga menulai bahwa penguncian wilayah atau lockdown di tingkat kota hingga provinsi dianggap kurang efektif sehingga mengorbankan kehidupan masyarakat.

"Tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten, karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," kata Jokowi dalam video yang diunggah juga di akun Youtube Sekretariat Presiden.

Baca: Kartu Prakerja Gelombang 11 dan Penjelasan Pemerintah tentang Kelanjutan Program Unggulan Jokowi Ini

Baca: Hasil Liga Inggris: Dua Klub Besar, Manchester United dan Liverpool Kompak Hancur Bersamaan

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya penerapan pembatasan sosial berskala mikro atau micro-lockdown ketimbang melakukan lockdown di tingkat kota, kabupaten atau provinsi.

"Kita buat lebih terarah, spesifik, fokus, tajam untuk mengatasi masalah Covid tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat, ini yang harus kita lakukan," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta publik untuk tidak menganggap Pemerintah bersikap mencla-mencle terkait penyesuaian kebijakan di tengah pandemi Covid-19.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, pandemi Covid-19 merupakan masalah baru yang terjadi di seluruh negara di mana belum ada negara yang dapat mengklaim telah memiliki solusi terbaik.

"Tiap negara juga berbeda-beda masalahnya, berbeda cara dalam menanganinya, jadi kita pun harus terus menyesuaikan diri mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita," kata Jokowi.

Baca: STUDI Terbaru Ungkap Fakta ASI Dapat Cegah Virus Corona, Bahkan Bisa Sembuhkan Covid-19

Baca: Jadwal & Link Live Streaming Belajar dari Rumah TVRI Senin (5/10/2020), Biografi Tokoh Penemu

Presiden Joko Widodo meninjau progres penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Presiden mengunjungi Kantor Gugus Tugas Nasional Covid-19 yang berada di BNPB guna memantau penanganan COVID-19 pada masa new normal. (TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Menurut data, Jokowi mengatakan bahwa penanganan pandemic Covid-19 di Indonesai cukup baik dubanding negara-negara lain.

“Dalam jumlah kasus dan jumlah kmatian, Indonesia lebih baik dari jumlah negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar. Sebaiknya, kalau membandingkan ya seperti itu.

Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara-negara kecil dengan penduduk sedikit tentu perbandingan seperti itu tidak bisa menggambarkannya,” kata Kepala Negara tersebut.

Presiden Indonesia tersebut juga menyinggung keadaan ekonomi Indonesia yang menurun.

Baca: Keadaan Donald Trump Simpang Siur, Kepala Staf Gedung Putih: Kondisi Presiden Memprihatinkan

Baca: Donald Trump Positif Covid-19, Kim Jong Un Beri Simpati, Pertama Kalinya Doakan Pemimpin Terinfeksi

Presiden Jokowi bicara soal lockdown dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020).(KompasTV) (KompasTV)
Halaman
12


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer