Gibran termasuk calon yang dijagokan.
Tak mengherankan mengingat banyak nama nasional yang turun gunung menjadi juru kampanyenya.
Setelah sebelumnya ada nama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP, Puan Maharani.
Kini ada nama mantan Cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Salahudin Uno.
Ya, Wakil Ketua Dewan Partai Gerindra itu santer dikabarkan ikut menjadi jurkam Gibran-Teguh yang diusung PDIP, Gerindra, PAN, Golkar dan PSI.
Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan itu.
"Kemungkinan iya (mau jadi Jurkam)," kata Ardianto kepada TribunSolo.com, Rabu (30/9/2020).
Baca: Kampanye Virtual, Ini Solusi Gibran untuk Warga Solo yang Kena Dampak Pandemi Covid-19
Menurut Ardianto, kemungkinan itu ada lantaran faktor kedekatan antara Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu juga dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
"Kedekatan Bang Sandi dengan Pak Jokowi juga ada," kata dia.
Meski peluang itu ada, Ardianto belum bisa memastikan Sandiaga akan benar-benar turun gunung menjadi pasangan yang didukung partai besutan Prabowo Subianto itu.
Pasalnya, sampai saat ini belum ada komunikasi antara DPP dan DPC Gerindra.
"Pastilah semua itu sudah dibicarakan di tingkat tinggi bukan ujug-ujug jadi jurkam," papar dia.
Megawati dan Puan
Baca: Rajin Kritik Jokowi, Namun Ikut Dukung Gibran di Pilkada 2020 Kota Solo: Ini Penjelasan Fahri Hamzah
Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri akan menjadi sosok paling penting dan prestisius sebagai juru kampanye Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Ketua Tim Pemenangan Gibran - Teguh, Putut Gunawan mengungkapkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjadi satu di antara sosok yang akan menghadiri kampanye dalam Pilkada Solo 2020.
"Ibu Megawati, Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, Muarar Sirait dan anggota DPR RI dari daerah pemilih Solo, Klaten, dan Boyolali," ungkap Putut kepada TribunSolo.com, Senin (21/9/2020).
Putut menjelaskan kehadiran para tokoh partai politik itu digunakan untuk meyakinkan masyarakat.
Baca: Perbandingan Aset Kekayaan, Bobby Nasution Menantu Jokowi Rp 54,8 M, Gibran Rp 33,7 M Lebih Sedikit
"Kita tidak menggunakan tokoh-tokoh itu sebagai figur untuk menarik massa, tapi didatangkan secara kualitatif untuk meyakinkan masyarakat," jelas dia.