Sejarah G30S 1965: Penculikan Jenderal A H Nasution dan Tertembaknya Ade Irma

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAHLAWAN NASIONAL - Jenderal Besar TNI Abul Haris Nasution

Lettu Pierre Tendean kemudian ikut diangkut ke Lubang Buaya.

Pada sekitar pukul 04.20 WIB, (1/10/1965), istri Nasution, Johana Nasution kemudian mendatangi Markas Besar KKO untuk melaporkan kejadian yang terjadi di rumahnya

Laporan Johana Nasution, kemudian direspon oleh Letnan KKO Mustaram, Perwira Jaga Mabes KKO, dan beberapa prajurit KKO yang bergegas menuju rumah A. H. Nasution.

Ajudan Nasution lainnya, Komisaris Hamdan kemudian menghubungi Panglima Kodam Jaya, Umar Wirahadikusumah dengan menggunakan alat komunikasi khusus KOTI.

Hamdan melaporkan atas penyerangan yang terjadi di rumah Nasution.

Segera setelah mendapat laporan, Jenderal Umar Wirahadikusumah segera memerintahkan pasukan tiga kendaraan lapis baja untuk melakukan pengejaran terhadap regu penculik yang pergi ke arah Bekasi.

Namun demikian, pengejaran pasukan Umar gagal karena rombongan penculik menghilang di daerah Salemba.

Umar kemudian melanjutkan perjalanan ke Istana Negara.

Sesampainya di sana, Umar melihat banyak pasukan yang menurutnya asing.

Ia kemudian meninggalkan Istana Negara dan kembali ke rumah.

Sumber:

Benedict Anderson dan Ruth McVey, A Preliminary Analysis of the October 1, 1965, Coup in Indonesia, a.b. Galuh HE Akoso dan Yeri Ekomunajat, Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Analisis Awal, Yogyakarta: LKPSM, 2001, hlm. 31 dan 58

Julius Pour, Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2011, hlm. 6-7, 9.

"Tjatatan Kronologis Disekitar Peristiwa Gerakan 30 September", hlm 2., Inventaris Arsip KOTI Tahun 1963-1967, No. 53., Arsip Nasional Indonesia (ANRI).

Tribunnewswiki.com terbuka dengan data baru dan usulan perubahan untuk menambah informasi.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer