Logo Baru KAI yang Resmi Diluncurkan dalam Perayaan HUT ke-75 PT KAI, Ini Maknanya

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo baru PT KAI yang resmi diluncurkan pada Senin (28/9/2020).

Selain merilis logo baru, PT KAI juga menambah beberapa terobosan untuk pelayanannya.

KAI meluncurkan membership KAI Access.

Melalui Membership KAI Access, setiap transaksi pembelian tiket KA Jarak Jauh Komersial di seluruh channel, pelanggan berkesempatan untuk mendapatkan Railpoint.

Setiap pembelian tiket senilai minimal Rp50.000 akan mendapatkan poin sebesar 10 poin dan berlaku kelipatannya dengan pembulatan ke bawah.

Untuk mendapatkan poin, pelanggan diharuskan melakukan update aplikasi KAI Access ke versi 4.3.8 dan terlebih dahulu mendaftar menjadi member melalui aplikasi KAI Access atau situs kai.id.

Agar dapat menikmati lebih banyak benefit, maka pelanggan diimbau untuk melakukan upgrade ke Member Premium. Benefit Member Premium yaitu redeem point, program eksklusif, diskon spesial, dan layanan premium.

Baca: PT Kereta Api Pariwisata

KAI melalui program CSR untuk merangkul para penyandang disabilitas.

KAI memberikan bantuan sebesar Rp1.075.000.000 (Satu Miliar Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) kepada penyandang disabilitas di seluruh wilayah operasi KAI dari Aceh sampai Jember.

“Di momen spesial ini, kami ingin merangkul saudara-saudara dan anak-anak kita yang berkebutuhan khusus agar terus termotivasi, sehingga dapat berkarya lebih banyak lagi,” ujar Didiek.

Bantuan yang KAI berikan berupa sarana dan prasarana seperti kursi roda, alat bantu dengar, tempat tidur, perbaikan gedung, serta sarana air bersih kepada yayasan-yayasan disabilitas dan sekolah luar biasa.
Di samping itu, bantuan juga diberikan untuk mendukung kelompok usaha dan aksesibiltas para disabilitas berupa peralatan usaha, motor roda 3, dan mobil operasional.

PT KAI juga menjawab para pecinta kereta api dengan merilis buku berjudul Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang.

Buku ini merupakan kolaborasi KAI dan PT Balai Pustaka (Persero).

Seperti namanya, buku ini berisi tentang perjalanan panjang PT KAI.

Isinya mulai dari sejarah pertama kali pembangunan jalur kereta api hingga KAI terus bertransformasi tanpa henti.

“Buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang dapat dijadikan pembelajaran khususnya bagi generasi muda untuk memajukan perkeretaapian Indonesia yang kita cintai,” kata Didiek.

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.

Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.

Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang.

Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).

Halaman
123


Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer