Calon petahana dari Partai Republik, Donald Trump akan bertatap muka langsung dengan Joe Biden di Cleveland, Ohio, pukul 9 malam waktu setempat.
Baik Biden maupun Trump sama-sama akan beradu gagasan selama satu setengah jam dengan dipandu oleh moderator.
Berikut 8 hal seputar acara debat calon Presiden Amerika Serikat yang TribunnewsWiki.com rangkum dari The Guardian:
Baca: Negara Mongolia Resmi Jadi Anggota Perjanjian Dagang Asia-Pasifik
Baca: Ratusan Perempuan Meksiko Bentrok dengan Polisi di Unjuk Rasa Hari Aborsi Aman Internasional
Debat akan berlangsung pada Selasa 29 September 2020 pukul 21 (ET) waktu Amerika Serikat.
Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan debat pada pukul 8 pagi Rabu (30/9/2020).
Jalannya debat diperkirakan berakhir pada pukul 22.30 waktu Amerika Serikat atau pukul 9.30 pagi, (30/9).
Debat diselenggarakan di Case Wester Reserve University (CWRU) and Cleveland Clinic, di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.
Sebagai catatan sejarah, Ohio pernah menjadi lumbung suara bagi setiap calon dari baik dari Partai Republik dan Demokrat selama lebih dari dua dekade.
Tahun 2016, Trump unggul delapan poin di Ohio.
Baca: Siswa-siswi Kembali Belajar di Sekolah, Republik Kolombia Berlakukan Karantina Selektif
Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, 55 Orang Tewas
Ohio menjadi negara bagian yang diprediksi akan mendulang banyak suara bagi kandidat Partai Republik.
Negara bagian menjadi wilayah tertua yang didominasi warga kulit putih di Amerika Serikat.
Kandidat petahana dari Partai Republik, Donald Trump akan berhadapan dengan Joe Biden, dari Partai Demokrat.
Debat calon presiden akan dipimpin oleh seorang moderator dari Fox News, Chris Wallace.
Meski Fox News ditengarai sebagai media pendukung Trump selama 4 tahun terakhir, Wallace dipastikan akan berlaku independen dan tidak memihak.
Baca: 24 Jam Terkurung di Kamar Mandi Hotel, Ini Cerita Seorang Gadis Saat Karantina Covid-1
Baca: 16 Pekerja Tewas di Tambang Batu Bara di Songzao China
Berdasarkan rekam jejaknya, Wallace pernah mendapat pujian saat mewawancarai Trump dengan menelisik data jumlah kematian akibat Covid-19 pada Juli 2020.