Konfrontasi militer dimulai pada Minggu (27/9/2020) dan berlangsung hingga Senin (28/9/2020).
Perang itu terjadi di sepanjang perbatasan Nagorno-Karabakh.
Kedua negara itu saling mengklaim kemenangan.
Tak hanya itu, mereka juga saling berebut angka musuh yang terbunuh.
Diberitakan Tribunnews dari sejumlah laporan dari media internasional, perang ini merupakan kelanjutan dari konfrontasi militer yang pecah pada 12 Juli 2020.
Ketika itu militer Armenia melancarkan serangan di wilayah Tovuz, perbatasan kedua negara.
Akibat serangan itu tiga orang tentara Azerbaijan tewas.
Pertempuran hari Kedua
Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, 55 Orang Tewas
Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia berlanjut di hari kedua, Senin (28/9/2020) pagi waktu setempat, atau Senin sore WIB.
Kantor berita Reuters melaporkan, 15 tentara di kedua belah pihak tewas.
Ratusan warga sipil lain terluka akibat gempuran artileri ke kota Terter.
Serangan udara dan darat dimulai pihak Azerbaijan ke Nagorno-Karabakh Minggu (27/9/2020), menewaskan sekurangnya 16 tentara Armenia.
Tank dan helikopter Azerbaijan hancur.
Pasukan Armenia di Nagorno Karabakh juga menembak jatuh sejumlah drone militer Azeri.
Beberapa wilayah yang semula diduduki pasukan Azeri bisa direbut kembali.
Ini merupakan perang terbuka paling keras setelah konflik sebelumnya pecah di wilayah itu pada 2016.
Baik Armenia maupun Azerbaijan saling tuduh dan mengklaim pihak paling benar.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev memerintahkan mobilisasi militer untuk memperkuat pasukan Negara itu di Nagorno-Karabakh yang didominasi warga Armenia.
China dan Rusia menyerukan kedua pihak yang tengah bertempur untuk meredakan ketegangan.