Konflik Nagorno-Karabakh: Turki Kirim 4.000 Pejuang dari Suriah Demi Bantu Azerbaijan Lawan Armenia

Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Dari Kiri ke Kanan, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Konflik lama antara Armenia vs Azerbaijan kembali merekah.

Kedua negara saling memperebutkan wilayah kantong Nagorno-Karabakh sejak 1988 dan konflik ini pun melibatkan sejarah panjang yang terkait dengan Uni Soviet.

Di wilayah tersebut, mayoritasnya berisikan warga etnik Armenia dan minoritas Azeri, namun ingin memisahkan diri dari Azerbaijan dan keterlibatan negara Armenia pun membuat masalah Nagorno-Karabakh semakin kompleks.

Meski pernah menyepakati gencatan senjata pada 1994, antara Armenia dan Azerbaijan selalu saling tuduh terkait pihak yang memulai pertempuran.

Konflik Armenia vs Azerbaijan pun melibatkan Turki.

Menurut kantor berita Interfax, duta besar Armenia untuk Rusia mengatakan, Turki disebut telah mengirim sekitar 4.000 pejuang dari Suriah Utara ke Azerbaijan, di tengah pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
 
Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat baku tembak sengit pada hari kedua, Senin (28/9/2020), di wilayah Nagorno-Karabakh, dengan kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat.

Turki sebagai sekutu dekat Azerbaijan aktif terlibat membantu dalam pertempuran ini.

Meski begitu, Khikmet Gadzhiev, ajudan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev membantah Turki telah mengirim pejuang dari Suriah ke Azerbaijan.

Baca: Pecah Perang, Jumlah Tentara hingga Artileri Militer Azerbaijan Lebih Unggul Dibanding Armenia

"Rumor milisi dari Suriah yang diduga dikirim kembali ke Azerbaijan adalah provokasi lain oleh pihak Armenia dan omong kosong," tegasnya seperti dikutip Reuters.

Presiden Azerbaijan telah menandatangani dekrit yang memerintahkan mobilisasi sebagian militer.

FOTO: Tangkapan layar video yang dirilis oleh web resmi Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada 28 September 2020, diduga menunjukkan pasukan Azeri sedang melakukan operasi tempur selama bentrokan melawan tentara Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh. (Handout / Azerbaijani Defence Ministry / AFP)

Keputusan tersebut dipublikasikan di situs resmi Presiden Azerbaijan.

"Berdasarkan Paragraf 25 Pasal 109 Konstitusi, saya dengan ini memerintahkan mobilisasi militer parsial di Azerbaijan," bunyi dokumen itu seperti dikutip kantor berita TASS.

Presiden Azerbaijan secara khusus memerintahkan Dinas Negara untuk Mobilisasi dan Rancangan guna memobilisasi cadangan militer dan mengambil tindakan buat mencapai tujuan dalam transportasi militer.

Update korban perang Armenia vs Azerbaijan

Setidaknya 55 orang meninggal dunia pada hari kedua konflik Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Kedua pihak saling serang menggunakan roket dan artileri.

Ini merupakan insiden terbesar setelah keduanya sempat konflik pada tahun 1990-an.

Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, 55 Orang Tewas

"Ini merupakan perang hidup dan mati," kata Arayik Harutnyunyan, pemimpin Nagorno-Karabakh, wilayah otonom yang didukung Armenia.

Setiap langkah militer kedua musuh bebuyutan ini dimungkinkan dapat menyeret masuk kekuatan Rusia dan Turki.

Diketahui Moskow merupakan sekutu dekat Armenia yang memberikan dukungan negara ini ke pasar internasional.

Halaman
12


Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr

Berita Populer