Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yatim piatu.
Oleh warga desa, pemuda tersebut dipanggil Si Penyumpit.
Selain pandai menyumpit, pemuda tersebut juga pandai dalam ilmu pengobatan.
Si Penyumpit tinggal di suatu desa yang dipimpim oleh seorang kepada desa yang sombong bernama Pak Raje.
Suatu hari, kebun Pak Raje dirusak oleh kawanan babi singkong.
Pak Raje pun berpikir bagaimana caranya agar bisa melindungi kebunnya dari babi hutan.
Kemudian, Pak Raje datang ke rumah Si Penyumpit dan berkata jika ayah Si Penyumpit masih memiliki hutang kepada Pak Raje.
Untuk membayarnya, Pak Raje menyuruh Si Penumpit menjaga kebunnya.
Pada malam ahari, saat Si Penyumpit tengah menjaga kebun Pak Raje, sekawanan babi hutan datang mendekat.
Si Penumpit pun lantas menggunkan sumpitnya untuk mengusir kawanan babi hutan.
Keesokan paginya, Si Penyumpit pun mencari anak sumpitnya yang mengenai salah satu anak babi hutan semalam
Namun, Si Penyumpit justru menemukan tetesan darah yang mengarah ke arah gua di dalam hutan.
Di dalam gua, Si Penyumpit menemukan dua ekor babi yang dapat berbicara dan salah satunya tengah kesakitan karena terkena anak sumpit.
Baca: Kunci Jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SD Kelas 4-6, Kamis (1/10/2020): Lompat Batu Nias
Si Penyumpit lantas mengobati luka anak babi tersebut.
Sebagai imbalannya, babi hutan tersebut kemudian memberikan sekantong batu yang ternyata emas kepada Si Penyumpit.
Setelah mendapatkan banyak emas dari babi hutan, Si Penyumpit pun menjadi kaya dan bisa membayarkan hutang kepada Pak Raje.
Pak Raje yang penasaran kemudian bertanya kepada Si Penyumpit tentang asal hartanya.
Setelah mengatahuinya, Pak Raje kemudian meniru apa yang dilakukan Si Penyumpit.
Sayangnya, Pak Raje justru dikejar oleh sekawanan Babi hutan sehingga ia mengalami luka-luka.