Guru dan Dosen Bakal Menjadi Golongan Pertama yang Dapat Suntik Vaksin Covid-19

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dosen dan guru di Indonesia bakal jadi golongan pertama yang akan mendapat vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Muhadjir Effendy memastikan pemerintah akan prioritaskan para pendidik.

"Para dosen dan guru merupakan prioritas untuk penerima vaksin pertama," ucap Muhadjir dalam webinar yang digelar UMY, Senin (28/9/2020).

Lebih lanjut, vaksin Covid-19 yang akan diberikan untuk dosen dan guru tersebut akan tiba di Indonesia pada akhir tahun ini.

Vaksin tersebut merupakan bentuk hasil kerja sama dengan perusahaan farmasi asal China, Sinovac.

Meskipun saat ini, lanjut Muhadjir, Indonesia pun tengah mengembangka vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.

"Nanti ketika vaksin kira-kira akhir tahun sudah akan datang, kita sudah mengimpor vaksin di samping akan memproduksi vaksin dalam negeri," tutur Muhadjir.

Baca: Direktur CDC Amerika Serikat: Jika Semua Pakai Masker, Pandemi Covid-19 Berakhir dalam 8-12 Pekan

Baca: Uji Klinis Tahap 3 Vaksin Sinovac Berjalan Baik, Tak Ada Efek Berat yang Dirasakan Relawan

Penduduk yang bakal divaksin pada tahap pertama, menurut Muhadjir, mencapai 147 juta orang.

Muhadjir mengharapkan para mahasiswa membantu proses vaksinasi.

"Itu nanti relawannya juga para mahasiswa."

"Kita harapkan membantu proses vaksinasi, karena sekitar 147 juta untuk tahap pertama itu nanti mereka yang akan divaksin," jelas Muhadjir.

Bakal Terbitkan Perpres

Pemerintah akan menyiapkan Peraturan Presiden mengenai pemberian vaksin Covid-19.

Perpres tersebut akan mengatur peta jalan vaksin atau road map vaksin di Indonesia.

"Pemerintah sudah menyiapkan Perpres,"

"Kemudian road map terkait vaksinasi," kata Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, Senin (28/9/2020).

Dengan adanya Perpres tersebut, akan ada pelacakan pemberian vaksin untuk mengetahui evektivitas vaksin tersebut dalam melawan Covid-19.

"Di mana nanti vaksin itu perlu tracing, siapa yang mendapatkan dan bagaimana efektivitasnya, dan juga ada kebutuhan dana vaksin yang sudah disiapkan tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun dan APBN 2021 disipakan Rp 18 triliun," beber Airlangga.

Vaksin gratis dan vaksin mandiri

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer