Kaya dan Raja Bisnis, Donald Trump Diklaim Tak Pernah Bayar Pajak Penghasilan Selama 10 Tahun

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama konferensi pers di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC, pada 12 Agustus 2020.

Surat kabar mencontohkan ketika pada 2018, resor golf terbesar Presiden Trump, Trump National Doral, di sekitar Miami yang merugi 162,3 juta dolar AS.

Dua lapangan golfnya di Skotlandia dan satu di Irlandia juga melaporkan kerugian 63,3 juta dolar AS menurut laporan New York Times.

Senat dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi mengatakan laporan itu menunjukkan Trump telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk "permainan kode pajak dan menghindari membayar bagian yang adil dari pajak.

Lawan langsung Trump atau calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden belum berkomentar sejauh ini.

Namun tim kampanye Biden menyindir dugaan Trump tidak taat pajak dengan membandingkannya bahwa profesi guru, petugas pemadam kebakaran dan perawat, semua membayar lebih dari 750 dolar AS untuk pajak.

Trump tak mau serahkan jabatan dengan damai

Donald Trump tak bisa jamin akan meletakkan jabatan dengan damai seandainya kalah dalam gelaran Pilpres 2020.

Pernyataan Trump itu langsung memicu kritikan.

Bahkan kritik tak hanya datang dari Demokrat, tapi juga Republik yang tak lain adalah partainya sendiri, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (24/9/2020).

"Yah, kita harus melihat apa yang terjadi," kata Trump. Ucapannya itu memantik sindiran dari rivalnya di Pilpres AS, Joe Biden.

Kepada media, Biden tak habis pikir dengan penolakan Donald Trump.

"Dengar, dia bahkan mengatakan sesuatu yang sangat irasional. Saya tak tahu harus menanggapi bagaimana," kata dia dikutip AFP Rabu (23/9/2020).

Dua kandidat capres di Pilpres Amerika Serikat, Joe Biden (Demokrat) dan Donald Trump (Republik). (AFP)

Bahkan Mitt Romney, senator yang berasal dari Republik menyatakan, keraguan sang presiden pada konstitusi itu sendiri "sama sekali tak bisa diterima".

"Hal dasar dalam demokrasi adalah penyerahan kekuasaan secara damai. Tanpa itu, jadilah Belarus," jelas Romney yang kerap mengkritik Trump itu.

Presiden Trump menyampaikan ucapannya itu setelah mengeluhkan keadilan dalam pemilihan.

Dia sempat mengomentari rencana penggunaan mail-in-ballots dibanding in-person.

Baca: Donald Trump Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Dituduh Raba Punggung hingga Dada Mantan Model

Meski semua kebijakan itu diambil demi mengurangi risiko penularan Covid-19.

"Kalian tahu, saya selama ini sangat mengeluhkan mengenai balot ini, yang jelas adalah bencana," kata dia dalam konferensi pers.

Presiden ke-45 AS itu sudah berulang kali mengeluh, mail-in ballots rawan kecurangan.

Sebagai informasi, memang AS akan menyelenggarakan pilpres dengan pemungutan suara lewat pos.

Halaman
1234


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer