Persaingan antara dua kubu, Donald Trump vs Joe Biden semakin sengit dari hari ke hari.
Kedua kubu saling lempar opini yang mendiskreditkan atau bahkan saling menjelekkan kekurangan rival lain.
Isu untuk saling serang pun beragam mulai dari isu hankam, kesehatan terkait Covid-19 hingga ekonomi dan persoalan pengangguran.
Kini, isu tak menyenangkan sedang menimpa petahana Donald Trump, terkait permasalahan pajak usaha bisnisnya.
New York Times yang mengatakan memiliki catatan pajak Trump dan perusahaan-perusahaannya selama dua dekade, mengungkap bahwa Trump tidak membayar pajak penghasilan sama sekali selama 10 dari 15 tahun terakhir!
Surat kabar yang sama juga melaporkan Donald Trump hanya membayar 750 dolar AS (Rp11,1 juta) untuk pajak penghasilan federal pada 2016.
Padahal tahun 2016 merupakan momen besar karena ia mencalonkan diri sebagai presiden AS dan pada tahun pertamanya di Gedung Putih.
Merasa mendapat serangan, Donald Trump lagi-lagi mengeluarkan jurus untuk menyangkal tuduhan tersebut.
Baca: Jika Kalah dalam Pilpres, Donald Trump Tak Bisa Jamin Bakal Serahkan Jabatan dengan Damai
Trump menyebut laporan New York Time adalah "berita palsu."
"Sebenarnya saya membayar pajak."
"Dan Anda akan melihat laporan pajak saya- itu sedang dilakukan audit, audit itu sudah berlangsung lama," katanya kepada wartawan setelah berita itu diterbitkan pada Minggu (27/9/2020) waktu setempat.
"IRS [Internal Revenue Service/Otoritas Pajak AS] tidak memperlakukan saya dengan baik ... mereka memperlakukan saya dengan sangat buruk," katanya, seperti dilansir BBC, Senin (28/9/2020).
Trump telah menghadapi masalah hukum karena menolak untuk berbagi dokumen mengenai kekayaan dan bisnisnya.
Trump adalah presiden pertama sejak 1970-an, yang tidak membuat pengumuman pembayaran pajak kepada publik, meskipun ini tidak diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan.
The Times mengatakan informasi dalam beritanya diperileh odari leh sumber-sumber yang memiliki akses hukum ke laporan pajak (Trump) itu.
Laporan itu datang hanya beberapa hari sebelum debat presiden pertama antara Trump dengan saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden dan beberapa minggu sebelum pemilihan 3 November 2020.
The Times mengatakan mereka meninjau pembayaran pajak Trump dan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Trump Organization sejak tahun 1990-an, serta pembayaran pakak pribadinya untuk 2016 dan 2017.
Dikatakan presiden hanya membayar 750 dolar AS dalam pajak penghasilan pada 2016 dan 2017, sementara Trump tidak membayar pajak penghasilan sama sekali dalam 10 dari 15 tahun terakhir, "sebagian besar karena ia melaporkan kerugiannya lebih banyak daripada keuntungannya."
Sebelum menjadi presiden, Trump dikenal sebagai pengusaha selebriti dan raja properti.