Juga di laboratorium bisa mencegah adanya penyakit yang bisa menular.
untuk dicatat, Brucellosis ini tidak menyebar secara normal antar manusia.
Akan tetapi,pada kasus sporadis tetap bisa menyebar melewati kegiatan menyusui atau kontak sosial.
Tanda sat terinfeksi bakteri bisa muncul kapan saja dari beberapa hari sampai dengan beberapa bulan setelah terpapar itu.
Baca: Tak Hanya Terserang Pandemi Covid-19 dan Campak, Republik Demokratik Kongo Kini Hadapi Wabah Ebola
- Penurunan berat badan
- Kelemahan
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala
- Demam
- Berkeringat
- Kelesuan
- Menggigil
- Nyeri sendi, otot dan punggung
Di tengah pandemi virus corona penyebab Covid-19, wabah virus ebola kembali muncul di Republik Demokratik Kongo.
Hal ini diumumkan oleh World Health Organization (WHO) dan kini virus ebola menyebar di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, Provinsi Equateur.
Keadaan ini menjadi semakin buruk karena Kongo juga tengah memerangi wabah campak.
Mengutip situs WHO, Selasa (2/6/2020), Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo mengumumkan ada enam kasus ebola yang ditemukan di Wangata.
Empat di antaranya meninggal dunia dan dua kasus sedang dalam perawatan.
Baca: WABAH Aneh, 1.000 Orang Lebih Tak Bisa Berhenti Tertawa Berhari-hari: Ada yang 16 Hari Tertawa
Baca: 4 Ramalan Mengejutkan Stephen Hawking yang Bikin Bergidik: Wabah Mengerikan hingga Kontak Alien
Ini adalah outbreak ke-11 dari virus ebola di negara tersebut. Ebola memang merupakan virus endemik Afrika, pertama ditemukan pada 1976.
Kota Mbandaka merupakan lokasi outbreak ebola kesembilan yang terjadi pada Juli 2018.
Outbreak ebola terakhir berlokasi di tiga kawasan, yaitu North Kivu, South Kivu, dan Provinsi Ituri. Outbreak ini belum selesai.
Pada 14 Mei 2020, Kementerian Kesehatan Kongo memulai 42 hari hitung mundur deklarasi berakhirnya outbreak ke-10.
Virus ebola termasuk dalam famili Filoviridae yang mencakup tiga kelompok, yaitu Cuevavirus, Marburgvirus, dan Ebolavirus.
Dalam genus Ebolavirus, enam spesies ditemukan yaitu di Zaire, Bundibugyo, Sudan, Tai Forest, Reston, dan Bombali.
Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola haemorrhagic fever merupakan penyakit dengan tingkat keparahan yang tinggi.