Pasalnya acara ini mempertontonkan orang dewasa tanpa busana di depan anak sekolah.
Acara TV yang mempertontonkan orang dewasa tanpa busana ini syuting di studio Kopenhagen.
Satu di antara adegan di acara TV kontroversial ini adalah adegan lima orang dewasa yang tak mengenakan busana.
Untuk para pesertanya terdiri dari anak-anak berusia 11-13 tahun.
Anak-anak ini akan bertanya tentang apapun terkait tubuh dan mempromosikan body positivity.
Baca: Gadis Berjilbab Dicekoki Miras Lalu Diperkosa, Ditinggal di Hutan Pinus Dalam Keadaan Setengah Bugil
Baca: 40 Adegan Film Paling Sering Di-Pause: Nicole Kidman Jalan Telanjang hingga Gaya Duduk Sharon Stone
Pertanyaan yang diajukan pun beragam.
Dari "pada umur berapa tumbuh rambut di tubuh bagian bawah?" hingga "Apakah Anda puas dengan tubuh Anda?".
Acara tersebut populer dan menuai kontroversi di luar Eropa.
Saat itulah Schow mulai memberikan penjelasannya.
Schow mengatakan, dia paham jika ada pemikiran tentang ada anak yang harus melihat orang dewasa telanjang.
Hal tersebut ia ungkapkan kepada New York Times.
Schow menjelaskan, hal tersebut tak ada unsur seks di dalamnya.
"Tetapi ini tidak ada kaitannya dengan seks. Ini hanyalah cara melihat tubuh secara alamiah, melalui pandangan anak," ungkap pria 29 tahun itu.
Menjelaskan hal tersebut, ada sekitar 90 persen tubuh, ungkap Schow, yang terpampang di media sosial sangatlah sempurna.
Akan tetapi, itu bukanlah hal yang sebenarnya.
"Kita jelas mempunyai lemak berlebih, jerawat, atau rambut. Jadi di usia sedini mungkin, kami akan mengenalkannya ke anak supaya mereka menerima," ujar Schow.
Baca: Ketahuan Mesum, Perempuan di Sumbar Diarak Setengah Bugil, Jadi Tontonan Warga dan Anak-anak
Baca: PBB Ungkap Kekejaman Korut: Pembelot Gagal Kabur Bakal Disuruh Telanjang, Diperkosa dan Diaborsi
Melansir Metro, dalam Festival Film Denmark pada 2019 tertnyata acara Ultra Strips Down menyabet program terbaik anak.
Produser acara Ultra Strips Down mengatakan, pihaknya memperioritaskan anak-anak.