Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, total lebih dari 80.000 personil terlibat dalam latihan tersebut.
Kaukasus 2020, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, akan berlangsung di beberapa tempat pelatihan di Komando Distrik Militer Selatan hingga 26 September. Termasuk, di Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Di dekat Laut Hitam dan Laut Kaspia, terdapat pangkalan militer strategis AS, salah satunya di Turki.
"Awak jet tempur Su-27 dan Su-30SM dari Distrik Militer Selatan sedang dalam tugas pertahanan udara tempur di lapangan udara operasi di Republik Krimea, Wilayah Krasnodar, Stavropol, dan Rostov dalam latihan pos komando strategis Kaukasus 2020," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Bersama Rusia, unit militer dari Armenia, Belarusia, China, Myanmar, dan Pakistan akan terlibat dalam latihan tersebut.
Tidak lebih dari 1.000 tentara asing akan ambil bagian dalam Kaukasus 2020.
Sementara perwakilan Azerbaijan, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Tajikistan dan Sri Lanka akan bertindak sebagai pengamat.
Baca: Microsoft Sebut Peretas Asal China, Rusia dan Iran Berupaya Serang Pilpres AS 2020
Kaukasus-2020 berlangsung di bawah arahan Kepala Staf Umum Angkatan Darat Rusia Jenderal Valery Gerasimov.
Tak hanya dengan China, terkini Amerika Serikat juga mengusik situasi Rusia.
Padahal, hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia selama periode Presiden Donald Trump tidak setegang kala masa Barack Obama.
Namun, dengan situasi terkini, Rusia menegaskan penggunaan beberapa sistem peluncuran roket oleh AS selama latihan militer di Estonia provokatif dan sangat berbahaya bagi stabilitas kawasan.
Baca: Rusia Sebut Latihan Militer AS di Estonia Sangat Provokatif dan Bahayakan Stabilitas Kawasan
Baca: Rusia Mulai Berani Latih 50 Kapal dan 40 Pesawat Perang di Dekat Perairan Amerika Serikat
"Kami menarik perhatian pada laporan, khususnya di Washington Times, yang berisi seruan anti-Rusia dan informasi pers Amerika atas manuver Angkatan Bersenjata AS di Estonia dari 1 hingga 10 September menggunakan beberapa sistem peluncuran roket di sekitar wilayah perbatasan Rusia (110 km)," kata Kedutaan Besar Rusia untuk AS.
Menurut Kedutaan Besar Rusia di Washington, negaranya telah berulang kali mengusulkan kepada AS dan sekutunya untuk membatasi kegiatan latihan militer, dan mengalihkan zona latihan dari jalur kontak Rusia-NATO.
"Kami menganggap tindakan Angkatan Bersenjata AS di Estonia provokatif dan sangat berbahaya bagi stabilitas kawasan," tegas Kedutaan Besar Rusia di AS dalam pernyataan, Senin (31/8/2020) dikutip dari kantor berita TASS.
"Mengapa demonstrasi (militer) ini menggetarkan pedang? Sinyal apa yang ingin dikirim anggota NATO kepada kami?"
"Siapa yang sebenarnya meningkatkan ketegangan di Eropa?," tanya Kedutaan Besar Rusia untuk AS.
Dan, itu semua terjadi dalam konteks situasi politik yang memburuk di wilayah Eropa.
"Pertanyaan retorisnya adalah, bagaimana reaksi Amerika jika terjadi penembakan oleh militer kami di perbatasan AS?" ujar Kedutaan Besar Rusia.
Mulai 1 hingga 10 September, Brigade Infanteri Angkatan Bersenjata Baltik dan Brigade Artileri Lapangan ke-41 Angkatan Darat AS menggelar latihan militer di Estonia.
Ini adalah latihan tembakan langsung pertama oleh artileri AS di luar pangkalan permanen mereka di Eropa.