Timnas Indonesia pernah dilatih oleh pria asal Spanyol tersebut pada rentang waktu 2017-2018.
Meski singkat, Luis Milla kala itu datang ke Indonesia dengan proyek yang bisa disebut sangat baik.
Selain hendak menerapkan pola bermain penguasaan bola khas Spanyol ke Timnas Indonesia, kala itu PSSI juga mulai membangun cetak biru pembinaan pemain muda dengan kurikulum Filanesia.
Filanesia (Filososi Sepak bola Indonesia) sendiri mendasarkan pada permainan tim yang proaktif dengan penguasaan bola, sehingga kedatangan Luis Milla kala itu menjadi momentum tepat bagaimana sepak bola identitas sepak bola Indonesia dibentuk.
Sayangnya, ketidaksabaran PSSI yang mendambakan hasil instan terhadap tim yang dipoles Milla membuat dirinya didepak pada 2018 lalu.
Padahal, meski belum menorehkan hasil instan berupa gelar juara, permainan Timnas Indonesia jadi memiliki ciri khas dan percaya diri dengan penguasaan bola.
Setelah tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia, praktis nama Luis Milla kini jarang didengar.
Lain daripada itu, Milla pun belum kembali melatih sebuah tim pasca berpisah dengan Indonesia.
Baca: Sebelum ke Turki, Timnas Indonesia U-19 Kembali Jalani Laga Uji Coba di Kroasia, Ini Jadwalnya
Baca: Stamina Timnas Indonesia U-19 Masih Bermasalah, Hanya 4 Pemain Ini yang Selalu Starter di Tiga Laga
Namun, hingar bingar terhadap nama Luis Milla kini diteruskan anaknya yang sedang menjalani karier sebagai pesepak bola profesional.
Jejak Luis Milla Aspas diikuti oleh putranya, Luis Milla Manzanares.
Manzanares juga mempunyai posisi yang sama dengan ayahnya, yakni gelandang tengah.
Luis Milla Manzanares baru menjalani debutnya di kasta sepak bola tertinggi Spanyol, LaLiga pada musim 2020-21 ini.
Sebelumnya, Luis Milla Manzanares sukses menjadi andalan tim Segunda, Tenerife dan dikontrak oleg Granada pada awal musim 2020-21.
Manzanares diturunkan sebagai gelandang bertahan ketika membela Granada dalam laga pekan pertama Liga Spanyol, Sabtu (12/9/2020).
Menjamu Athletic Bilbao di Stadion New Los Carmenes, Granada mampu meraih kemenangan dengan dua gol tanpa balas.
Gol-gol Granada digelontorkan oleh Yangel Herrera (menit ke-49) dan Luis Milla Manzanares (53').
Lesakan Manzanares ini berarti spesial.
Manzanares menciptakan gol pertamanya di LaLiga setelah 8.281 hari ayahnya, Luis Milla Aspas, mengukir gol terakhir di kompetisi sama.
Pada tanggal 10 Januari 1999 tersebut, Luis Milla Aspas membobol gawang Oviedo dengan balutan seragam Valencia.