Perempuan itu diduga ketahuan telah melakukan tindakan mesum.
Awalnya, video perempuan setengah bugil diarak warga itu sempat muncul di YouTube, seperti diberitakan Kompas, Jumat (4/9/2020).
Meski dihapus, video itu terlanjur menyebar di berbagai grup WhatsApp.
Dalam video itu tampak seorang perempuan tanpa menggunakan baju. Ia hanya mengenakan celana untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
Puluhan warga tampak mengarak perempuan itu. Tak hanya itu, anak-anak juga tampak mengarak.
Baca: Pemuda di Ponorogo Ancam Sebar Video Bugil Mantan Pacar, Terima Transfer Uang Lima Kali dari Korban
Informasi ini dibenarkan oleh Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
Menurut Stefanus, peristiwa itu terjadi di Pasaman, pada Minggu (30/8/2020), sekitar pukul 14.00 WIB.
"Peristiwanya di Pasaman pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB. Warga menggerebek pasangan mesum dan kemudian wanitanya diarak di jalan," kata Stefanus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).
Menurut Stefanus, kasus ini sudah diselesaikan oleh ninik mamak atau pengurus adat setempat.
Baca: Terungkap Fakta Video Mesum antara Pria Dewasa dan Bocah Dibawah Umur, Ternyata Ayah dan Anaknya
Pasangan mesum tersebut sudah dinikahkan.
Meski demikian, polisi tak tinggal diam.
Polisi tengah melakukan penyelidikan bagi penyebar video tersebut.
"Kalau pasangan ini sudah dinikahkan. Untuk unsur pidana sedang diselidiki polisi terkait penyebaran video ini di media sosial," kata Stefanus.
Kini pihak berwajib tengah melacak keberadaan pelaku penyebar video itu.
Diberitakan sebelumnya, RK (22), mahasiswa asal Sidodari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, akhirnya ditangkap polisi setelah diduga menyebar dan menyimpan belasan foto bugil pelajar SMP.
RK menjaring para korbannya melalui pesan WhatsApp dan media sosial Facebook.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten Kombes Pol Nunung Syafrudin mengatakan, awalnya, RK meminta nomor ponsel korbannya seorang pelajar SMP asal Kabupaten Serang, Banten, melalui akun Facebook palsu.
Setelah mendapatkan nomor kontak korbannya, RK kemudian menjalin komunikasi melalui pesan WhatsApp dengan mengaku sebagai seorang wanita bernama Liza.