Sbragia mencatat bahwa kemampuan China untuk membangun kekuatan di wilayah itu dan sekitarnya telah meningkat drastis dalam beberapa tahun belakangan.
Dalam laporan itu, China mungkin mempertimbangkan Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan sebagai lokasi potensial untuk fasilitas logistik militer PLA.
"Saya kira mereka belum mencapai kesimpulan akhir dari semua itu," kata Sbragia.
"Namun, aspirasi mereka tidak kecil, dan mereka tidak terbatas di satu lokasi geografis kecil."
Baca: Kerja Sama Vaksin Covid-19 Antara China dan Kanada Berakhir, Bukan karena Hubungan Sedang Memanas
Mengenai tuduhan penggandaan hulu ledak nuklir, Kementerian Luar Negeri pada Rabu, (2/9/2020), menyangkalnya.
Dikutip dari Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan bahwa laporan itu dipenuhi bias.