Lebih dari sekedar menang, Barcelona pimpinan Pep Guardiola merupakan tim yang sangat produktif.
Klub berjuluk Azulgrana itu sanggup membukukan 638 gol dan sekadar kemasukan 181 kali.
Racikan Pep Guardiola bersama berbuah 14 gelar untuk Lionel Messi dkk.
Selain itu, puncak karier individu seorang Lionel Messi juga terjadi pada era Barcelona dibawah kendali Guardiola.
Penyerang berusia 33 tahun ini menerima penghargaan Ballon d'Or empat kali beruntun dari 2009 sampai 2012!
Namun, Barcelona yang sekarang kualitasnya jauh tertinggal dibandingkan ketika ditangani Pep Guardiola.
Buktinya, Barcelona bahkan tidak mampu meraih satu pun gelar pada musim 2019-2020.
Persoalan Lionel Messi menjadi masalah sangat kronik bagi Barcelona saat ini.
Seperti diketahui, Lionel Messi punya klausul dan pasal-pasal dalam kontraknya yang bisa membuat dirinya bisa pergi secara gratis pada tahun 2021.
Namun, situasi panas di Barcelona saat ini disebut membuat Messi tak betah dan ingin segera angkat koper dari Camp Nou.
Ditambah, dalam rangka membahas masa depan di Barcelona, Lionel Messi diberitahu oleh pelatih baru, Ronald Koeman bahwa dia akan menghilangkan status istimewa sang pemain di tim.
Puncaknya adalah ketikaLionel Messi memberi surat pernyataan untuk undur diri dari Barcelona pada Selasa (25/8/2020).
Bagaimana sikap Barcelona?
Pada Rabu (26/8/2020) waktu setempat, Barcelona secara resmi lewat Sekretaris Teknik, Ramon Planes, menyatakan ingin Lionel Messi bertahan.
Akan tetapi, pernyataan tersebut tidak meredamkan situasi.
Spekulasi terus beredar, bertambah kuat bahwa Messi disebut-sebut kini mendekat ke Manchester City dan akan bereuni dengan Pep Guardiola.
Kalau pada akhirnya Barcelona benar-benar ditinggal Messi, mereka harus bersiap dengan segala konsekuensi.
Messi adalah penyerang terbaik Barcelona, setelah era sesat Diego Maradona atau ketika The Dream Team asuhan Johan Cruyff sekalipun.
Sosok berjuluk La Pulga merupakan gacoan terdepan Barcelona dalam satu setengah dekade terakhir.