Vaksin Covid-19 Bakal Diberikan Gratis kepada Peserta BPJS Kesehatan dengan Ketentuan Berikut Ini

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo memperlihatkan Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria memegang vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo , Brasil, pada 21 Juli 2020. Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta. Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Peserta BPJS vaksin Covid-19 akan diberikan gratis kepada masyarakat yang terdaftar di BPJS Kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (27/8/2020).

Erick menjelaskan, nantinya vaksin Covid-19 akan didistribusikan kepada masyarakat dalam dua tipe, gratis dan berbayar.

"Vaksin bantuan pemerintah di mana melalui budget APBN dan data BPJS Kesehatan, nanti ada istilahnya vaksin gratis secara massal yang diharapkan di awal tahun depan (2021)," kata Erick.

Meski begitu, tidak semua masyarakat yang terdata sebagai peserta BPJS Kesehatan bisa mendapatkan vaksin covid-19 secara cuma-cuma.

Baca: Indonesia Berencana Impor Besar-besaran Calon Vaksin Covid-19 dari Sinovac China, Berapa Harganya?

Menurutnya, masyarakat dengan tingkat daya beli tertentu harus membeli vaksin secara mandiri.

Sebab, katanya, saat ini kondisi keuangan negara terus mengalami penurunan sehingga tidak bisa memberikan subsidi vaksin untuk semua masyarakat.

"Kami mengusulkan bila memungkinan untuk masyarakat bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu," ujar Erick seperti dilansir oleh Kompas.com.

"Jadi yang terdata di BPJS Kesehatan, tapi dengan tingkat daya beli berapa harus mandiri. Ini upaya kita juga untuk menekan upaya cashflow pemerintah," imbuhnya.

Baca: Indonesia Akan Mendapat 30 Juta Dosis Vaksin Akhir Tahun Ini Bila Uji Klinis Berjalan Baik

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), G42 dan perusahaan asal China, Sinovac dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Erick menerangkan nantinya akan diatur mengenai masyarakat dengan kemampuan tertentu untuk dapat melakukan vaksin Covid-19 secara mandiri.

Sehingga arus kas negara dapat terjaga.

Prediksi harga vaksin Covid-19

Pemerintah menargetkan akan melakukan imuniasis massal Covid-19 pada awal 2021.

Erick Thohir mengatakan, tiap satu orang perlu dilakukan dua kali vaksinisasi. Rentang waktunya, berkisar dua minggu.

“Nah perhitungan awal harga vaksin ini untuk satu orang, karena satu orang perlu dua kali suntik dan jeda waktunya dua minggu kurang lebih. Itu harganya US$ 25-30 range-nya,” ujar Erick di Komisi VI DPR RI, Kamis (27/8/2020).

(KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI) ((KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI))

Artinya, jika dirupiahkan, maka satu orang untuk dilakukan dua kali vaksinasi membutuhkan biaya sekitar Rp 440.448.

Angka tersebut didapat dengan asumsi kurs Rp 14.681 per dollar AS. 

Baca: Sejumlah Aturan yang Wajib Dipatuhi Bila Bioskop Kembali Dibuka di Tengah Pandemi Covid-19

Erick menambahkan, PT Bio Farma (Persero) telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19.

Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga US$ 8 per dosisnya.

Halaman
12


Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer