Tepatnya di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung.
Akibatnya, empat warga Desa Gabusan dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Diduga keempatnya mengalami keracunan gas saat menggembal kerbau di dekat lokasi semburan.
"Empat warga, Marno, Sukimin, Kadis dan Warino diduga keracunan gas dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," kata Babinsa Gabusan, Serka Jatmiko seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ta hanya itu, dilaporkan pula 19 kerbau milik warga tersebut terjebak dan terkubur lumpur panas.
"Baru satu ekor ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Jatmiko.
Baca: Sumur Minyak Tua Peninggalan Belanda di Gresik Lagi, Sempat Meledak dan Semburkan Lumpur
Baca: Kabupaten Blora
Kepala Desa Gabusan, Parsidi, mengatakan semburan lumpur kesongo kali pertama muncul sekira pukul 05.30 WIB.
Getaran tersebut diikuti dengan bunyi dentuman yang memekikkan telinga.
Bahkan, getaran dapat dirasakan hingga di permukiman pada radius 1 kilometer.
"Ini yang paling tinggi semburannya dan keras suara dentumannya," terang Parsidi.
"Pertama semburan hingga belasan meter dan kemudian mereda," lanjut Parsidi.
Supriyanto (36), warga setempat juga menyampaikan bahwa getaran dari semburan lumpur kali ini sangat keras.
Berbeda dengan biasanya yang berupa letupan-letupan kecil.
Fenomena tersebut sempat membuat warga sekitar ketakutan dan kaget.
"Kami kaget, tak seperti biasanya semburan kesongo sedahsyat ini," kata Supriyanto.
Lokasi yang kerap disebut sebagai Kawah Kesongo tersebut memang kerap mengeluarkan semburan lumpur.
Kawah Kesongo mirip dengan obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.