Pasukan Sniper Disiagakan di Sidang Vonis Brenton Tarrant, Terdakwa Penembakan Masjid Selandia Baru

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penembak jitu memantau keadaan sekitar dari atap gedung Pengadilan Tinggi Christchurch mengawal jalannya sidang vonis warga Australia Brenton Tarrant di Christchurch pada 24 Agustus 2020.

"Kami bertemu setiap hari Jumat .. dia, (dan) di hari itu, mati syahid", ungkapnya.

Kamran mengaku mendengar tembakan dan melihat sahabatnya jatuh.

"Ketika saya lihat Matiullah tertembak, saya pergi ke pintu utama ... ada banyak tembakan di mana-mana ... saya sampai harus melompati orang tua," katanya.

Baca: Pengadilan Tinggi Gelar Persidangan Brenton Tarrant, Pelaku Penembakkan Masjid di Selandia Baru

Darah yang mengucur di kakinya yang terkena empat kali tembakan membuatnya terus berlari menyelamatkan diri.

"Ada banyak darah di kaki, saya sangat takut," ungkapnya, dilansir New Zealand Herald, Senin (24/8/2020).

Takut Masuk Masjid

Kamran mengaku dirinya trauma masuk masjid.

Ketakutannya hadir setiap saat, sepanjang waktu.

"Itu terlalu sulit untukku .. karena sahabatku ditembak mati didepanku," ungkapnya.

"Ada kenangan buruk di hari itu. Saya memakai tongkat (untuk berjalan) .. Masih ada ribuan pecahan peluru di tubuh saya," jelasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer