Diduga Melanggar Hak Cipta, TikTok Digugat Jutaan Dolar oleh Perusahaan Teknologi Vietnam VNG

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TikTok. TikTok digugat perusahaan teknologi Vietnam karena dianggap melanggar hak cipta lagu.

"Untuk memastikan bahwa supremasi hukum tidak diabaikan dan perusahaan serta pengguna kami diperlakukan secara adil, kami tidak punya pilihan selain menantang perintah eksekutif melalui sistem peradilan," kata juru bicara perusahaan.

Presiden AS Beri Waktu TikTok 90 Hari buat Angkat Kaki

YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP (Sandy Huffaker / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Baca: Soroti Kinerja Pemerintah, Joe Biden Sebut Presiden Donald Trump Bawa Amerika Menuju Kegelapan

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi waktu 90 hari pada ByteDance untuk melepaskan seluruh kepemilikan saham TikTok di AS.

Hal tersebut diperintahkan Donald Trump pada Jumat (14/8/2020), seperti diberitakan Kontan.

"Ada bukti kredibel yang membuat saya percaya bahwa ByteDance ... mungkin mengambil tindakan yang mengancam untuk merusak keamanan nasional Amerika Serikat," kata Trump dalam pernyataannya tersebut.

Langkah Trump ini semakin menambah tekanan bagi ByteDance untuk segera melepaskan TikTok.

Dari segi hukum, kebijakan ini menunjukkan tindakan keras administrasi Donald Trump terhadap aplikasi sosial media yang berasal dari China.

Baca: Siap Perang dengan China, AS Siagakan Pesawat Pembom Nuklir ke Pulau Misterius di Samudra Hindia

Sebelumnya, Trump sempat mengeluarkan ultimatum agar ByteDance segera angkat kaki dari AS dalam 45 hari.

Namun, pihak ByteDance masih enggan menanggapi terkait berbagai aksi Donald Trump ini.

TikTok Dianggap Bahayakan Keamanan Nasional AS

Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan TikTok bisa menimbulkan risiko nasional, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (3/8/2020).

Pihak AS menilai demikian karena mereka khawatir soal keamanan data pengguna.

Menyusul isu tersebut, Trump mengatakan tengah berencana untuk melarang TikTok di AS, Jumat (31/7/2020).

Donald Trump juga sudah melakukan diskusi dengan CEO Microsoft Satya Nadella soal akusisi TikTok.

(FILES) Dalam file ini, foto yang diambil pada 25 Februari 2020, Chief Executive Officer Microsoft Corporation, Satya Nadella, memberi isyarat ketika ia berbicara di KTT Teknologi Masa Depan yang Diubah Masa Depan di Bangalore. Microsoft mengatakan pada 2 Agustus, pihaknya melanjutkan pembicaraan dengan aplikasi berbagi video milik TikTok milik China untuk membeli operasi di AS, menyusul pertemuan dengan Presiden Donald Trump. "Setelah percakapan antara CEO Microsoft Satya Nadella dan Presiden Donald J Trump, Microsoft siap untuk melanjutkan diskusi untuk mengeksplorasi pembelian TikTok di Amerika Serikat," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. (Manjunath Kiran / AFP)

Baca: Politikus Pendukung Trump yang Menentang Pemakaian Masker, Herman Cain Meninggal Akibat Covid-19

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (2/8/2020), mereka mengatakan akan melanjutkan negosiasi untuk merebut aplikasi itu dari ByteDance.

Targetnya, kesepakatan bisa tercapai sebelum 15 September.

Negosiasi antara ByteDance dan Microsoft akan diawasi oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS).

Meski demikian Microsoft memberi garis bawah, belum tentu bisa mencapai kesepakatan dengan ByteDance.

"Microsoft sepenuhnya menghargai pentingnya mengatasi kekhawatiran Presiden. Microsoft berkomitmen untuk mengakuisisi TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat bagi Amerika Serikat, termasuk Perbendaharaan Amerika Serikat," kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Baca: Dikenal Keras Kepala, Donald Trump Akhirnya Luluh: Saya Akan Pakai Masker dengan Senang Hati

Hingga berita ini ditulis, baik ByteDance maupun Gedung Putih belum merespon pernyataan Microsoft.

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer