Takut Ada Dampak Psikologis, KPAI Minta Warganet Berhenti Komentari Video Viral Mirip Zara

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artis peran yang juga penyanyi Adhisty Zara saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2019)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Video viral yang diduga Zara Adhisty, eks member JKT48, menjadi trending topik di berbagai media sosial.

Video tersebut bahkan sempat menjadi trending topik lantaran diduga memperlihatkan adegan tak senonoh Zara dan kekasinya, Zaki Pohan.

Warganet yang melihat video tersebut pun langsung memberikan komentar yang beragam.

Ada yang mendukung Zara namun tak sedikit yang menyayangkan sikap pemeran film Dua Garis Biru tersebut.

Menanggapi ramainya komentar warganet terhadap video viral mirip Zara tersebut, KPI pun ikut angkat bicara.

Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra menyoroti kasus yang dialami oleh Zara Adhisty bersama kekasihnya yang sempat viral dan jadi perbincangan.

Jasra berharap permasalahan ini tidak perlu diekspos terlalu jauh.

Ia khawatir hal ini akan menjadi pengaruh terhadap kondisi prikologis ZA.

Meskipun Jasra sendiri menilai jika ZA dan ZP lalai.

Baca: Video Viral Perempuan Tak Kuasa Tahan Tangis saat Izinkan Suaminya Menikah Lagi, Buat Permintaan Ini

Baca: Setelah Video Tak Senonoh Diduga Dirinya Viral di Media Sosial, Begini Klarifikasi Zara Adhisty

Pasalnya pasangan artis tersebut lupa jika mereka figur di masyarakat yang bisa menimbulkan kontroversi.

Terlebih, Zara diketahui masih memiliki usia yang belia.

"Langkah yang penting dilakukan adalah menyadari konsekuensi dan mendapat pelajaran yang bermakna dengan pendampingan dan pengawasan orang tua mereka," kata Jasra dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).

Dalam kondisi ini, Jasra menyebut jika mereka yang berada di pusaran video viral tersebut perlu dilakukan penyadaran.

Bahwa ketika wilayah privat masuk ke area publik maka akan berhadapan dengan hukum yang berlaku.

Untuk itu peran yang paling penting dilakukan orang tua, ketika anak anak terpapar melihat video adalah melakukan pendampingan dan pengawasan orang tua.

Agar mendapatkan pelajaran yang bermakna.

Serta bagi keduanya ZA dan ZP penting meminta maaf ke publik dan berjanji untuk tidak mengulanginya.

Keduanya yang masih berumur anak, harus segera dihilangkan dari stigma dan fokus pada cita cita dan masa depan kuliahnya.

"Saya kira itu juga yang diinginkan publik, dalam melihat permasalahan seperti ini. Agar yang bersangkutan menyadari dan keluarganya tahu. Fokusnya itu," katanya.

Untuk konsumsi publik menurut Jasra masalah ini tidak baik dan harus dihentikan.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer