ByteDance membenarkan rencana untuk menggugat pemerintah Trump, terkait pelarangan TikTok di Amerika.
Diberitakan Kontan, TikTok santer dikabarkan bakal mengajukan gugatan pada Senin (24/8/2020) pagi.
Dalam sebuah pernyataan, pihak TikTok mengatakan telah berusaha bernegosiasi dengan pemerintah AS selama hampir satu tahun.
Negosiasi itu dilakukan demi TikTok bisa beroperasi penuh di AS.
Namun pemerintah AS mengabaikan fakta tersebut.
"Untuk memastikan bahwa supremasi hukum tidak diabaikan dan perusahaan serta pengguna kami diperlakukan secara adil, kami tidak punya pilihan selain menantang perintah eksekutif melalui sistem peradilan," kata juru bicara perusahaan.
Presiden AS Beri Waktu TikTok 90 Hari buat Angkat Kaki
Baca: Soroti Kinerja Pemerintah, Joe Biden Sebut Presiden Donald Trump Bawa Amerika Menuju Kegelapan
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi waktu 90 hari pada ByteDance untuk melepaskan seluruh kepemilikan saham TikTok di AS.
Hal tersebut diperintahkan Donald Trump pada Jumat (14/8/2020), seperti diberitakan Kontan.
"Ada bukti kredibel yang membuat saya percaya bahwa ByteDance ... mungkin mengambil tindakan yang mengancam untuk merusak keamanan nasional Amerika Serikat," kata Trump dalam pernyataannya tersebut.
Langkah Trump ini semakin menambah tekanan bagi ByteDance untuk segera melepaskan TikTok.
Dari segi hukum, kebijakan ini menunjukkan tindakan keras administrasi Donald Trump terhadap aplikasi sosial media yang berasal dari China.
Baca: Siap Perang dengan China, AS Siagakan Pesawat Pembom Nuklir ke Pulau Misterius di Samudra Hindia
Sebelumnya, Trump sempat mengeluarkan ultimatum agar ByteDance segera angkat kaki dari AS dalam 45 hari.
Namun, pihak ByteDance masih enggan menanggapi terkait berbagai aksi Donald Trump ini.
Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan TikTok bisa menimbulkan risiko nasional, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (3/8/2020).
Pihak AS menilai demikian karena mereka khawatir soal keamanan data pengguna.
Menyusul isu tersebut, Trump mengatakan tengah berencana untuk melarang TikTok di AS, Jumat (31/7/2020).
Donald Trump juga sudah melakukan diskusi dengan CEO Microsoft Satya Nadella soal akusisi TikTok.
Baca: Politikus Pendukung Trump yang Menentang Pemakaian Masker, Herman Cain Meninggal Akibat Covid-19