Inter Milan hanya sanggup menjadi runner-up Liga Italia Serie A dengan angka 82 poin dan gagal di semifinal Coppa Italia.
Sedangkan di fase final Liga Europa, Inter Milan takluk dari Sevilla dengan skor 2-3
Sebenarnya, pencapaian Antonio Conte bersama Inter Milan tidaklah terlalu buruk.
Apalagi musim 2019-20 merupakan debutnya sebagai pelatih utama klub berjuluk Nerazzuri tersebut.
Namun, ternyata mantan pelatih timnas Italia dan Chelsea itu santer diberitakan tidak betah semasa melatih Inter Milan.
Kalah dari Sevilla di final seakan mempertebal buruknya situasi Conte di Inter Milan
Pria kelahiran Lecce itu sendiri tidak yakin dengan nasibnya bersama Inter di masa depan.
Baca: Inter Milan Gagal Juara Liga Europa dan Liga Italia, Antonio Conte Galau dengan Masa Depannya
Baca: Selain Kalah, Antonio Conte Sempat Marah soal Ejekan Rambut Wig dan Tantang Pemain Sevilla Berkelahi
Akan tetapi, eks pelatih Chelsea ini menegaskan bahwa dia akan berbicara dengan pihak klub untuk memutuskan masa depan Inter sekaligus masa depannya.
"Tidak ada dendam sama sekali dari saya atau klub. Tidak ada gunanya bertele-tele. Kami harus melihat apakah setiap orang siap untuk tidak menjalani tahun seperti ini lagi."
"Kami akan bertemu minggu depan dengan klub dan kami akan memutuskan tentang masa depan saya."
"Saya tidak yakin apakah saya akan menjadi manajer Inter musim depan, kami akan memutuskan bersama."
"Inter akan merencanakan masa depan dengan atau tanpa saya."
"Sekarang para pemain dan staf akan beristirahat, karena mereka pantas mendapatkannya, dan kemudian kami akan merencanakan masa depan."
"Kami ingin meningkatkan segalanya di musim depan. Keseimbangan musim ini sangat positif," ucap Conte di Skysport Italia via Bolasport.com.
"Kami berada di jalur yang memungkinkan kami mencapai final."
"Kami semua, di dalam dan di luar lapangan, melakukan pekerjaan dengan baik dan menuju ke arah yang benar."
"Menang atau kalah adalah bagian dari sepak bola, tetapi mencapai final membuat kami optimistis untuk masa depan," ujarnya mengakhiri.
Selain hasil di lapangan, disinyalir masalah non-teknis lah yang menjadikan Conte berpikir ulang tentang masa depan bersama Inter Milan.
Melansir Corriere della Sera dan Gazzetta dello Sport, pada akhir tahun 2019 lalu Conte pernah menerima sebuah amplop yang berisikan serangkaian ancaman dan sebuah peluru.
Pelatih Inter Milan itu langsung melaporkan ancaman tersebut ke pihak kepolisian.