Viral Penemuan Surat Utang Negara Tahun 1947 Rp 1.500 ke Masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI)

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Surat Pinjaman Utang Negara ke Warga di Tanjung Lubuk OKI

"Nah disini bisa sedikit kita tarik kesimpulan sementara dari surat itu. Tapi tetap, ini tidak bisa dijadikan patokan dasar pembuktian, hanya dugaan awal saja.

Di surat itu kan ditulis pinjaman kepada salah seorang warga di Tanjung Baru Ogan Komering Ilir pada tanggal 10-11-1947.

Memang saat itu para pejuang kita, kantong-kantong markasnya berpindah ke daerah (luar wilayah kota Palembang).

Pada masa agresi militer pertama juga sudah sampai ke Tanjung Lubuk OKI. Tapi sekali lagi, ini tidak bisa dijadikan patokan pembuktian surat itu karena harus ada pembuktian mendalam lagi," ujarnya.

Ikhsan mengatakan, bila ingin menelusuri kebenaran dari maksud surat tersebut, ada cara yang bisa dilakukan.

"Bisa dicari siapa yang jadi saksi saat surat itu dibuat. Disana kan juga sudah jelas tertulis namanya, bisa diselidiki dari sana.

Kalau memang ahli waris ingin membuktikan kebenaran maksud dari tulisan yang ada di surat itu," ujarnya.

Terlepas dari benar atau tidaknya makna dari surat tersebut, Ikhsan mengatakan jika memang benar, artinya hal tersebut dapat menjadi salah satu bukti betapa kuatnya dukungan masyarakat Palembang dalam mendukung perjuangan para pahlawan.

Apalagi menurutnya, uang sebesar Rp.1.500 sudah terbilang besar di tahun 1947.

"Saya tidak bisa sebutkan sekarang setara berapa rupiah jumlah uang itu saat ini. Karena harus ada hitung-hitungannya dulu. Tapi bisa saya sebutkan bahwa jumlahnya terbilang besar untuk saat itu," ujarnya.

Saat masa perjuangan, di berbagai wilayah tak terkecuali di kota Palembang juga banyak dibentuk laskar-laskar oleh para pejuang.

"Bukan cuma pejuang, masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam mendukung perjuangan para pejuang, membantu sebisa mungkin yang mereka bisa.

Dan kalau memang benar surat itu bukti pinjaman uang dari rakyat ke negara saat masa perjuangan, artinya masyarakat juga bersedia meminjamkan uangnya untuk membantu para pejuang kita. Ini hal yang sangat luar biasa," ujarnya.

Disisi lain, Ikhsan juga memberikan pendapatnya terkait tempat surat tersebut ditemukan.

Sebagaimana diketahui, ahli waris menyebut surat tersebut ditemukan di dalam sebuah guci di atas loteng rumah.

Menurutnya, hal ini sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat khususnya kota Palembang.

Orang Palembang biasa menyebut penyimpanan di atas loteng dengan sebutan kajang angkap atau kajang rangkap.

"Kadang barang-barang yang disimpan di kajang angkap, suka di tumpuk saja atau kadang diletakkan dalam peti dari bahan seng.

Jadi dia aman, tapi tidak terlalu berat. Itu jadi kebiasaan nenek moyang orang Palembang," ujarnya.

"Dan biasanya barang-barang yang biasa disimpan adalah barang yang punya ada nilai tapi tidak digunakan sehari-hari," sambungnya.

-

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Viral Surat Utang Negara ke Masyarakat OKI di Tahun 1947, Sejahrawan Palembang: Harus Dibuktikan

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tribun Sumsel)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer