Sejarah 'Mesin Tik' Alat Penyusun Naskah Proklamasi, Benarkah Dipinjam dari Nazi Jerman?

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Replika mesin ketik naskah proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta.

Tribunnewswiki menghimpun sumber dari Kompas.com yang mengutip buku karya Hendri F. Isnaeni berjudul '17-8-1945, Fakta, Drama, Misteri', terbitan Change (2015).

Dalam narasi Isnaeni, tokoh-tokoh seperti Soekarno, Ahmad Soebardjo dan lainnya berkumpul untuk merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda.

Pembantu Laksamana Maeda, Satzuki Mishima kemudian diperintahkan untuk mencari mesin tik.

Dilaporkan, Satzuki Mishima kemudian pergi ke kantor militer Jerman untuk meminjam mesin tik.

Kendaraan yang dipakai Satzuki Mishima untuk pergi adalah mobil jeep.

Satzuki bertemu perwira angkatan Laut Nazi Jerman Mayor Kandelar yang bersedia meminjamkan mesin tik.

Sesampainya mesin tik di rumah Maeda, Sayuti Melik ditemani B. M. Diah mengetik naskah proklamasi.

Sayuti Melik kemudian beranjak ke tempat lain yang terdapat meja tulis dan mesin ketik.

Sementara B. M. Diah berdiri di belakang saat Sayuti Melik sedang mengetik.

Terdapat tiga perubahan yang dalam naskah yang telah dibuat.

Kata pertama adalah 'tempoh' menjadi 'tempo'.

Kata kedua adalah 'wakil-wakil bangsa Indonesia' diganti menjadi 'atas nama bangsa Indonesia'.

Kata ketiga adalah cara penulisan tanggal yang semula 'Djakarta, 17-8-05' menjadi 'Djakarta, hari 17, boelan 8, tahoen 05'.

Berdasarkan kesaksian B. M. Diah dalam buku di atas, Sayuti mengatakan “Saya berani mengubah ejaan itu adalah karena saya dulu pernah sekolah guru, jadi kalau soal ejaan Bahasa Indonesia saya merasa lebih mengetahui daripada Bung Karno".

Setelah perubahan itu, naskah proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

--

Tribunnewswiki.com terbuka dengan data dan sumber baru serta usulan perubahan untuk memperkaya informasi.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)

JANGAN LUPA SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE TRIBUNNEWSWIKI.COM



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer