Normalisasi Hubungan Diplomatik UEA-Israel, Apa yang Disepakati?

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOLASE FOTO: Foto 28 Mei 2017, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Yerusalem dan foto pada 12 Juni 2019, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed di Berlin. Israel dan UEA sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan dimediasi oleh AS.

Tak hanya 'bodoh' Iran nampak muak dengan cara UEA dan menyebut kesepakatan yang dibuat sebagai 'pisau yang tajam sebelah' yang dapat menusuk punggung rakyat Palestina dan semua umat Muslim.

Menyusul pernyataan ini, Iran berencana akan memperkuat poros perlawanan di wilayahnya.

Baca: Perusahaan Perhiasan Israel Buat Masker Berbahan Emas dan Dilapisi Berlian, Jadi Termahal di Dunia

WASHINGTON, DC - 11 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam konferensi pers di Ruang Briefing Pers James Brady Gedung Putih 11 Agustus 2020 di Washington, DC. Trump membahas virus corona dan beberapa topik lainnya, termasuk pengumuman calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden bahwa ia telah memilih Senator Kamala Harris sebagai cawapresnya dalam pemilihan umum 2020. (ALEX WONG / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Iran mengartikan kesepakatan bersejarah ini sebagai kemenangan politik luar negeri bagi Presiden AS Donald Trump.

Sebagai informasi, Donald Trump membuat kebijakan luar negeri khususnya di Timur Tengah dalam kampanyenya untuk meraih dukungan dalam Pilpres November 2020.

Respons Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kesepakatan hubungan diplomatik Israel-UEA adalah bentuk pengkhianatan.

Abbas menuntut agar kesepakatan ini dibatalkan.

Komentar Pejabat Iran

Hossein Amirabdollahian, penasihat jubir legislatif Iran turut mengkritik kesepakatan tersebut melalui akun Twitternya, (14/8).

Baca: PM Yordania: Konsep Satu Negara atas Sengketa Wilayah Israel-Palestina adalah Solusi Demokratis

Presiden Palestina, Mahmud Abbas mengangkat peta perdamaian Israel-Palestina versi Trump yang diakuinya tidak akan bertahan lama.. (SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

"Strategi baru UEA menormalkan hubungan dengan Israel adalah palsu, tidak menjaga keamanan dan perdamaian, justru melayani kejahatan Zionis yang sedang berlangsung," katanya.

Sementara itu, mantan kepala pengawal Revolusi Iran, Mohsen Rezaei menyebut UEA telah menjadikan dirinya sebagai 'Surga Israel selama 10 tahun terakhir.

"Tidak ada pejuang Muslim yang bersemangat, dan tidak ada orang Arab yang mengkhianati Palestina, kecuali tusukan dari belakang mereka (UEA)," katanya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer