Kelompok Jihad Palestina Marah Atas Kesepakatan Diplomatik UEA-Israel

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: [Ilustrasi] Tiga orang pria terlihat berada di sekitar gemuruh hitam asap dan kobaran api. Seorang pria nampak membawa bendera Palestina yang telah robek, sementara satu orang terlihat menunduk, sedangkan pria yang berdiri terlihat melemparkan sesuatu ke balik pekatnya asap

Analisis

Melansir BBC, Palestina menjadi satu pihak yang dirugikan atas kebijakan tersebut, meski Israel berniat untuk menunda aneksasi Tepi Barat.

Jurnalis yang fokus pada isu-isu keamanan dan diplomasi timur tengah, Jonathan Marcus, mengatakan secara umum kesepakatan Israel-UEA tidak memberikan keuntungan bagi Palestina.

Perkembangan ini, kata wartawan BBC, hanya akan menimbulkan frustrasi di pihak Palestina, karena sekali lagi mereka terpinggirkan dalam upaya penyelesaian masalah Timur Tengah.

Sebelum adanya kesepakatan dengan UEA, Israel tidak punya hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk.

Meski demikian, Israel dan negara-negara Teluk sama-sama mengkhawatirkan pengaruh Iran di kawasan, yang mendorong kontak-kontak tidak resmi antara Israel dan negara-negara Teluk.

Respons UEA atas Kritikan Palestina

Ditanya mengenai kritik Palestina atas kesepakatan dengan Israel, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash menyebut wilayah Timur Tengah sangat terkotak-kotak.

Ia telah menduga akan ada 'kebisingan' atas kebijakan yang dibuat.

"Kami mempertimbangkannya hingga sakit mengenai hal ini," ujarnya.

Namun demikian, pada akhirnya diputuskan, "mari kita lakukan".

Kecaman Keras Iran

Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras kesepakatan bersejarah hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel.

Iran menyebut hubungan diplomatik UEA-Israel sebagai tusukan dari belakang terhadap umat Muslim.

Melalui siaran televisi pemerintah Iran, Jumat (14/8/2020), Kemenlu menyebut bahwa normalisasi hubungan kedua negara tersebut 'berbahaya' dan 'memalukan'.

Adapun Iran memperingatkan UEA agar jangan sampai ada campur tangan Israel dalam urusan politik di kawasan Teluk Persia.

"Pemerintah UEA dan lainnya harus bertanggungjawab atas konsekuensi kebijakan ini," tulis pernyataan tersebut dikutip dari Associated Press, Jumat (14/8/2020).

Dalam kesepakatan yang dicapai oleh Israel, UEA, dan Amerika Serikat, mereka setuju untuk membuka serta menjalin hubungan diplomatik sepenuhnya.

Baca: Mantan Petinggi Israel Terang-terangan Rayakan Ledakan Dahsyat di Beirut, Buat Rakyat Lebanon Geram

FOTO: Sebuah bangunan di pesisir kota Israel, Tel Aviv diterangi dengan warna bendera nasional Uni Emirat Arab pada 13 Agustus 2020. Israel dan UEA setuju untuk menormalisasi hubungan yang ditengahi AS. Perjanjian tersebut, yang pertama kali diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump di Twitter, akan membuat Israel menghentikan rencananya untuk menganeksasi sebagian besar Tepi Barat, menurut UEA. (JACK GUEZ / AFP)

Satu hal yang dicapai adalah Israel akan menunda melakukan aneksasi Tepi Barat.

Pengumuman ini menjadikan UEA sebagai negara teluk pertama dan negara Arab ketiga yang mempunyai hubungan diplomatik aktif dengan Israel.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer