Erick mengatakan pengujian vaksin Covid-19 ini lebih cepat dari target awal yang ditentukan.
Pada rencana awal, vaksin ini akan disuntikkan ke tubuh relawan pada September 2020 mendatang.
“Ini sudah lebih cepat, yang tadinya September kita bisa majukan tiga minggu. Ini perjuangan (dari) profesor dan para dokter, tentu Bio Farma juga,” kata mantan bos Inter Milan itu.
Erick menjelaskan uji klinis tahap III ini sangat penting dilakukan.
“Ini penting, karena vaksin ini menentukan 1.620 (relawan) yang nantinya dicoba selama enam bulan tidak ada apa-apa. Presiden akan menyaksikan langsung besok,” ucap dia.
Baca: Diuji Coba pada 30 Ribu Orang, Vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Siap Produksi Akhir 2020
Diketahui, pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 dapat diproduksi sendiri oleh Bio Farma pada tahun depan.
Dalam setahun, Bio Farma ditargetkan mampu memproduksi 250 juta dosis.
Produksi akan dilakukan setelah uji klinis tahap ketiga tuntas dilakukan.
Ditargetkan, uji klinis itu selesai pada Januari 2021, sehingga Bio Farma bisa langsung memproduksi vaksin virus corona pada kuartal I-2021.
Vaksin Moderna Inc jenis Covid-19, disebut-sebut siap digunakan secara global pada akhir tahun ini.
Hal itu diungkapkan oleh pejabat AS dan perwakilan Moderna pada Senin (27/7/2020) lalu, setelah produsen farmasi itu mengumumkan dimulainya uji coba 30.000 subjek untuk menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif.
Hal ini merupakan rintangan terakhir sebelum persetujuan peraturan.
Berdasarkan pemberitaan dari Reuters, uji coba ini adalah studi tahap akhir pertama di bawah program pemerintahan Trump untuk mempercepat pengembangan langkah-langkah terhadap virus corona, yang semakin menambah adanya harapan ditemukannya vaksin efektif yang dapat membantu mengakhiri pandemi. Pasca pengumuman ini, saham Moderna langsung naik 7,5%.
Baca: Hadapi Skenario Terburuk, Ini Rencana Cadangan bila Vaksin Covid-19 Gagal Dikembangkan
Moderna telah menerima dana hampir US$ 1 miliar dari pemerintah AS, untuk membantu membiayai pengembangan beberapa kandidat vaksin di bawah program Operation Warp Speed.
Pfizer Inc dan Johnson & Johnson meluncurkan uji klinis tahap lanjut bulan ini untuk kandidat vaksin Covid-19 mereka.
Produsen obat asal Inggris AstraZeneca Plc mengatakan akan memulai uji coba besar-besaran di AS pada musim panas ini atas vaksin yang sedang dikembangkan dengan para peneliti Universitas Oxford.
"Memiliki vaksin yang aman dan efektif yang didistribusikan pada akhir tahun 2020 adalah tujuan jangka panjang, tetapi ini adalah tujuan yang tepat untuk rakyat Amerika," kata Direktur Institusi Kesehatan Nasional (NIH) Francis Collins dalam rilis yang mengumumkan dimulainya Fase besar Moderna uji coba III.
Baca: Vaksin Covid-19 di AS Diperkirakan Dibanderol Rp580 Ribu, Akan Menjadi Patokan Harga Global
Data Reuters menunjukkan Covid-19 telah membunuh hampir 650.000 orang di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi global.
Chief Executive Moderna Stephane Bancel mengatakan kepada Reuters, perusahaan tetap berada di jalur yang tepat untuk memproduksi sekitar 500 juta dosis vaksin per tahun, dan mungkin hingga 1 miliar dosis per tahun, mulai 2021.