“Kami tahu autisme sangat diwariskan. Oleh karena itu, mungkin mereka mentransfer risiko kepada anak-anak mereka tidak melalui ganja, tetapi hanya dengan mewariskan gen mereka,” katanya.
Sir Robin Murray, seorang profesor penelitian psikiatri di King's College London ikut memberi penjelasan mengenai temuan terbaru tersebut.
“Penemuan peningkatan tingkat autisme pada keturunan ibu yang menggunakan ganja saat hamil tidaklah mengejutkan mengingat bukti dari penelitian pada hewan yang menunjukkan bagaimana hal itu dapat mengganggu perkembangan otak," jelas Profesor Murray.
Murray mencatat wanita yang menggunakan ganja saat hamil mungkin juga terlibat dalam perilaku tidak sehat.
"Ini adalah peringatan yang berguna mengingat banyak apotek ganja di Amerika Utara secara aktif mempromosikan penggunaan ganja untuk mual di pagi hari dalam kehamilan,” ungkapnya.
Baca: Kisah Penemuan Ladang Ganja di Gunung Guntur Garut, Ditemukan Warga saat Sedang Berburu Hewan Liar
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Penelitian Terbaru, Ibu yang Konsumsi Ganja Saat Hamil Berisiko Anak Lahir Autis