Benarkah Mengisi Bensin pada Pagi Hari Lebih Menguntungkan? Berikut 5 Mitos Seputar Bensin

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). Ada banyak kepercayaan seputar bensin yang beredar di masyarakat

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ada beberapa kepercayaan atau anggapan seputar bensin yang beredar di masyarakat.

Bahkan, banyak yang mengikutinya tanpa melakukan verifikasi terlebih dulu.

Selain itu, banyak dari anggapan tersebut yang tidak memiliki dasar ilmiah.

Berikut beberapa kepercayaan seputar bensin yang dipercaya masyarakat dan penjelasannya.

1. Mengisi bensin pada pagi hari lebih baik

Banyak yang mengatakan bahwa mengisi bensin pada pagi hari lebih baik karena akan mendapatkan jumlah yang lebih banyak.

Namun, benarkah anggapan ini?

Jumlah bahan bakar yang dikeluarkan fuel dispenser di SPBU akan selalu sama setiap saat.

Bila diisi 1 liter maka keluarnya 1 liter, entah itu malam, pagi atau siang.

Namun, BBM punya sifat yang unik dan sensitif terhadap perubahan temperatur.

Petugas SPBU sedang mengisikan BBM ke mobil (Tribunnews.com)

Bila suhu udaranya dingin ia akan menyusut atau menjadi lebih padat sedang bila panas ia akan mengembang.

“Mengisi bahan bakar di pagi hari itu sebenarnya volumenya akan menyusut, tapi berat jenis atau densitasnya lebih banyak,” kata Tri Yuswidjajanto, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung.

“Saat mengisi bahan bakar pada waktu siang yang suhu udaranya panas, volume bahan bakarnya bisa lebih banyak tapi berat jenisnya berkurang,” lanjut Pak Yus, sapaan akrabnya.

Namun, masih menurut Pak Yus, peningkatannya volume bahan bakarnya tidak terlalu besar, jadi tidak terlalu signifikan.

2. Bensin bisa basi

Anggapan lain adalah bensin bisa menjadi basi bila didiamkan di dalam tangki mobil dalam jangka waktu lama.

Istilah bensin basi sebenarnya tidak tepat, yang pas adalah penurunan kualitas atau deteorisasi.

"Bensin yang didiamkan lama sekitar 6 bulan bisa mengalami perubahan senyawa kimia, ada senyawa kimia bernama Olefin yang mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk gum atau endapan," ungkap pria ramah ini sambil tersenyum.

Petugas mengisikan bensin (Tribun Wow)

Selain itu, di dalam tangki bahan bakar bisa terjadi kondensasi yang bisa meningkatkan kadar uap air di dalam tangki.

"Makanya bila kendaraan didiamkan selama 6 bulan, kalau mau dipakai lagi tangkinya mesti dikuras," kata Yuswidjajanto.

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer