Pangeran Salman bin Saud Dituduh Kirim 'Pasukan Macan' untuk Bunuh Intelijen Arab Saudi

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Foto diambil pada 28 Juni 2019, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri pertemuan pada KTT G20 di Osaka.

"(Foto ini) mengungkapkan kebohongan dan menggagalkan misi mereka," tulisnya.

Kantor media pemerintah Arab Saudi belum memberikan tanggapan atas gugatan tersebut.

Baca: Uni Emirat Arab Sambut Baik Keputusan Arab Saudi terkait Pembatasan Haji 2020

Kedutaan Arab Saudi di Ottawa, Kanada belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Insiden yang dilaporkan dalam gugatan diduga terjadi kurang dari dua minggu setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, di Kedutaan Besar Turki di Arab Saudi.

Adapun menurut sumber-sumber Turki, gergaji tulang digunakan untuk memotong sekaligus membersihkan jenazah jurnalis tersebut.

Salman bin Saud mendapat kecaman internasional atas pembunuhan Kashoggi.

Menurut sumber CIA, Salman menyetujui dan dimungkinkan membuat perintah membunuh.

Meski putra mahkota membantah pernyataan tersebut, ia mengaku memikul 'tanggung jawab' penuh sebagai pemimpin de facto kerajaan.

Pernyataan Keluarga Saad al-Jabri

Menanggapi hal ini, keluarga Jabri menyebut Salman bin Saud telah menahan dua anaknya yang sudah dewasa dan saudara laki-lakinya untuk memaksa dia kembali ke Arab Saudi.

Baca: Raja Salman: Selamat Idul Idha, Ya Allah, Angkatlah Pandemi dari Dunia dengan Rahmat dan AmpunanMu

Ka'bah, Masjidil Haram, Arab Saudi (Abdel Ghani BASHIR / AFP)

Menteri Keamanan Publik Kanada, Bill Blair mengatakan dirinya belum dapat mengomentari tuduhan sebelum pembacaan di pengadilan.

"Kami mengetahui ada insiden di mana aktor asing berusaha memantau, mengintimidasi, atau mengancam warga Kanada dan mereka yang tinggal di sini. Itu sama sekali tidak dapat diterima," kata Blair dalam pernyataan yang dikirik ke Reuters.

Sebagai informasi, relasi Kanada dan Arab Saudi memburuk sejak Agustus 2018.

Ini terjadi ketika Ottawa mengkritik Riyadh atas persoalan Hak Asasi Manusia.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer