Hasil Penelitian Menunjukkan Virus Corona Bisa Merusak Otak Anak-anak

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak bermain dengan latar belakang mural bertemakan Covid-19 di lapangan bulu tangkis Kampung Kali Pasir, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2020). Hasil penelitian menunjukkan virus corona bisa merusak otak anak-anak.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fatality rate atau tingkat kematian akibat Covid-19 lebih rendah daripada SARS.

Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia juga meningkat dan kini per 5 Agustus 2020 ada 73.889 orang yang sembuh dari infeksi virus corona baru.

Meski banyak yang sembuh dari Covid-19, virus corona harus tetap diwaspadai.

Pasalnya, banyak yang merasakan dampak jangka panjang akibat infeksi virus bernama SARS-Cov-2 ini.

Selain itu, ada hasil penelitian yang menunjukkan virus corona bisa merusak otak anak-anak.

Hasil penelitian itu diterbitkan di jurnal JAMA Neurology.

Para peneliti dari Great Ormond Street Hospital for Children di London mengamati 27 anak dengan sindrom multisystem inflammator.

Mengutip dari Insider (insider.com), sindrom multisystem inflammatory adalah kondisi parah yang muncul dan dihubungkan dengan virus corona.

Baca: Tuding China Jadi Sumber Covid-19, Kini Kemenlu Tiongkok Ributkan Lab Bio Militer AS di Luar Negeri

Ilustrasi virus corona (CDC) (CDC)

Dampak corona terkait masalah saraf dialami oleh 4 anak di rentang usia 8-15 tahun.

Mereka mengalami sakit kepala, disorientasi dan kebingungan, dan otot lemah.

Berdasarkan laporan, hal tersebut tidak dialami sebelum terkena virus corona.

Hasil tes menunjukkan bahwa pasien mengalami aktivitas saraf dan serat otot menjadi lemah.

Dari Insider diketahui bahwa dua pasien berhasil sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit setelah mendapat perawatan medis untuk mengobati inflamasi.

Sementara dua pasien lain menunjukkan perkembangan yang lumayan, teapi dampak corona masih terlihat, seperti otot yang lemah hingga mereka membutuhkan kursi roda.

Baca: Tim WHO Wawancarai Ilmuwan Wuhan tentang Asal-usul Virus Corona, Apa Saja yang Dibicarakan?

Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa dampak corona terkait kerusakan otak dan masalah saraf juga dialami oleh orang dewasa.

Gejala yang dirasakan oleh pasien yang sudah dinyatakan sembuh biasanya berkaitan dengan sistem pernapasan.

Bahkan, pasien dengan gejala ringan pun merasakannya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien juga bisa mengalami dampak corona berupa penggumpalan darah hingga menyebabkan strok.

Dari Insider juga diketahui bahwa masih belum banyak bukti yang menunjukkan apakah dampak corona mempengaruhi otak sehingga butuh lebih banyak penelitian lagi.

Baca: Ilmuwan Swedia Klaim Semprotan Asal Negaranya 98,3% Ampuh Musnahkan Virus Corona di Mulut, Benarkah?

Penelitian sebelumnya memperkirakan bahwa sistem imun tubuh memegang peranan penting.

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer